Persija Jakarta
Kenang 19 Tahun Persija Juara 2001, Hamra Hehanussa: Saya Ingin Ulang Sejarah Manis
Persija Jakarta merayakan merengkuh gelar ke-10 Liga Indonesia 2001 pada hari ini. Begini harapan penggawa muda Macan Kemayoran.
Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Persija Jakarta merayakan momen spesial pada hari ini, Rabu (7/10/2020).
Persija Jakarta sukses merengkuh gelar ke-10 Liga Indonesia setelah Bambang Pamungkas Cs menaklukkan PSM Makassar di partai puncak dengan skor 3-2.
Gelar tersebut membuat Persija Jakarta memastikan satu bintang di atas lambang kebesaran Macan Kemayoran.
Dikutip dari laman resmi klub, satu bintang berarti 10 kali Persija mengangkat piala.
Selain itu, Persija Jakarta juga berhasil memutus puasa gelar, setelah terakhir merasakan juara pada musim 1978-1979.
Gelar ke-10 itu memantapkan Persija menjadi klub dengan prestasi terbaik di Indonesia.
Terlebih, pada 2018 lalu Macan Kemayoran kembali menambah satu gelar lagi yang menambah koleksi piala tim kebanggaan Jakarta.
• Bakal Berstatus WNI, Gelandang Persija Marc Klok Punya Niat Mulia Bagi Pemain Muda di Indonesia
• Kenangan Manis Legenda Persija Jakarta Asli Betawi Antar Macan Kemayoran Juara Liga Indonesia 2001
Deretan prestasi yang diukir Persija membuat penggawa muda Macan Kemayoran bangga.
Mereka ingin meneruskan tongkat estafet dari para pendahulunya untuk memberikan prestasi bagi Persija.

“Sebagai anak kelahiran Jakarta tentu sangat ingin memberikan yang terbaik untuk Persija. Pada 2001 saya belum sempat merasakan gemuruhnya Jakarta saat menjadi juara, saya baru merasakan saat 2018 lalu kala berusia 19 tahun. Saat ini di usia yang lebih matang, saya berharap ingin mengulangi sejarah manis untuk Jakarta,” ujar Al Hamra Hehanussa yang baru berusia dua tahun saat Persija meraih gelar 2001 lalu.

Sementara, Muhammad Risky Sudirman mengenang saat dirinya menyaksikan laga Persija didampingi sang ayah.
“Saya dahulu cukup sering menyaksikan pertandingan Persija di Stadion Lebak Bulus ditemani Bapak. Saya selalu bermimpi menjadi pemain Persija dan saat ini terwujud. Saya akan terus banyak belajar untuk menjadi lebih baik lagi dan membawa prestasi untuk Persija,” kata Risky.

Sedangkan, Adrianus Dwiki Arya berusaha memberikan gelar bagi Macan Kemayoran.
“Saat Persija menjadi juara 2001 lalu, saya baru berusia satu tahun. Namun sejak kecil saya tahu bahwa Persija adalah tim besar. Saat ini saya akan berusaha memberikan yang terbaik untuk Persija dan memberikan gelar juara,” Dwiki berharap.