Sisi Lain Kim Jong Un Pemimpin Korea Utara, Bisa Menangis di Depan Publik
Terlepas dari anggapan musuh politik yang menyebutnya bengis, terungkap pemimpin Korea Utara Kim Jong Un itu bisa menangis di depan publik.
"Hanya itu yang perlu Anda ketahui," kata si sumber.
Berbekal ucapan si informan, Jang kemudian menginterpretasi bahwa Pyongyang telah mengakui desas desus kondisi si pemimpin tertinggi.
"Kami harus membagi risiko soal kabar kematiannya, dan bersiap dengan segala tindakan jika informasi itu benar adanya,' ucap Jang.
Sebelum Kim Jong Un tampil lagi di depan publik untuk membuktikan masih hidup, dia akan pertimbangkan yang bersangkutan sudah wafat.
Belakangan rumor itu tak benar. Korean Central News Agency (KCNA) melaporkan bahwa Kim Jong Un hadir dalam pembukaan pabrik pupuk dan melakukan pemotongan pita.
Orang-orang di pabrik tersebut juga dikabarkan sangat gembira menyambut kehadiran pemimpin tertinggi tersebut.
Dikutip dari BBC, kemunculan Kim Jong Un dikabarkan setelah terakhir dia tampak pada 12 April lalu dan dispekulasikan telah meninggal dunia karena kesehatannya.
• Bank BCA Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 dan S2, Berikut Syarat dan Tahapan Seleksinya!
Menangis saat Parade Militer
Terkait momen Kim Jong Un menangis terjadi dalam parade militer untuk merayakan 75 tahun berdirinya Partai Buruh di Lapangan Kim Il Sung, Pyongtang.
Kim nampak emosional dalam pidatonya ketika dia mulai membahas mengenai kesulitan yang tengah dihadapi Korea Utara sepanjang tahun ini.
Selain karena sanksi internasional akibat uji coba senjata, Pyongyang juga didera oleh banjir, terjangan topan, hingga dampak virus corona.
"Berapa orang yang sudah bertahan dan menderita dengan kondisi sulit saat ini?" tanya Kim Jong Un dalam pidatonya, di mana dia mulai menangis.
Kim menyatakan, adalah tentara Korut yang dia sebut patriotik sudah bergerak cepat dalam mencegah penyebaran corona maupun pemulihan akibat bencana alam.
"Perjuangan mereka tak bisa dibalas hanya dengan air mata terima kasih. Saya menyesal dan sakit karena tak bisa bersama mereka di malam penuh kemenangan ini," kata dia.
Generasi ketiga dari Dinasti Kim itu menyatakan, kesigapan pasukannya membuat hingga saat ini, Korut belum menemukan satu kasus virus corona.