Banjir Kepung Jakarta

Tiga Motor dan Kontrakan Warga Ciracas Rusak Tertimpa Tembok PT Khong Guan yang Ambruk

Ambruknya tembok PT Khong Guan di Gang Rukem, RW 08, Kelurahan/Kecamatan Ciracas tak hanya mengakibatkan permukiman warga kebanjiran.

Penulis: Bima Putra | Editor: Elga H Putra
TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA
Kondisi kontrakan warga yang rusak terdampak ambruknya tembok PT Khong Guan di Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (11/10/2020). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, CIRACAS - Ambruknya tembok PT Khong Guan di Gang Rukem, RW 08, Kelurahan/Kecamatan Ciracas tak hanya mengakibatkan permukiman warga kebanjiran.

Fahrul (49), warga setempat mengatakan saat kejadian pada Sabtu (10/10/2020) sekira pukul 20.30 WIB puing tembok PT Khong Guan menimpa sejumlah motor dan merusak kontrakan warga.

"Ada tiga motor warga yang tertimpa puing karena pas kejadian parkir dekat tembok. Tembok kontrakan yang depan lokasi juga jebol kena puing," kata Fahrul di Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (11/10/2020).

Adapun jarak antara kontrakan warga dengan lokasi tembok PT Khong Guan yang ambruk terpaut sekitar tiga meter atau dipisahkan jalan lingkungan.

Menurutnya tembok kontrakan warga yang berada di RT 10 itu jebol karena tak kuat menahan beban puing tembok dan tekanan air yang meluap dari saluran air.

"Kalau untuk korban luka Alhamdulillah enggak ada, warga selamat semua. Hanya kerugian materilnya lumayan, perabot rumah rusak terendam banjir. Enggak sempat nyelametin barang," ujarnya.

Fahrul menuturkan ambruknya tembok PT Khong Guan bukan pertama kalinya terjadi.

Di tahun 2012 musibah yang sama terjadi dan berdampak sama.

Kala itu puing tembok yang ambruk saat hujan deras juga menutup saluran air menuju aliran Kali Cipinang yang membuat air tersumbat lalu meluap ke permukiman warga.

"Memang wilayah RT 05 dan RT 10 di belakang pabrik Khong Guan ini termasuk sering banjir. Tapi paling tinggi cuman 60 sentimeter, kalau semalam 1,5 meter, di RT 10 malah bisa 2 meter," tuturnya.

Pantauan wartawan TribunJakarta.com, hingga siang ini warga dibantu personel Sudin Lingkungan Hidup sibuk membersihkan timbunan lumpur dan sampah imbas banjir.

Mereka juga tampak menjemur kasur, barang elektronik, pakaian, hingga surat-surat berharga yang tidak sempat terselamatkan saat air menjamah permukiman.

Kondisi motor warga yang rusak tertimpa puing tembok PT Khong Guan di Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (11/10/2020).
Kondisi motor warga yang rusak tertimpa puing tembok PT Khong Guan di Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (11/10/2020). (TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA)

"Pas kejadian sebagian warga mengungsi ke rumah saudara, karena airnya kan tinggi. Baru surut sekira pukul 23.30 WIB pas warga gotong royong bersihin tumpukan puing dari saluran," sambung Fahrul.

Banjir 1,5 Meter

Banjir setinggi 1,5 meter merendam wilayah Gang Rukem, RW 08, Kelurahan/Kecamatan Ciracas ambruk pada Sabtu (10/10/2020) sekira pukul 20.30 WIB.

Tingginya banjir di wilayah itu salah satunya disebabkan ambruknya tembok PT Khong Guan yang berada di wilayah tersebut.

Sebab, ambruknya tembok membuat saluran air di permukiman warga yang menuju Kali Cipinang tertutup sehingga debit air meluap.

"Jadinya banjir parah, ketinggian air semalam sekitar 1,5 meter. Padahal kalau hujan deras pun paling tinggi banjirnya hanya 60 sentimeter," kata Fahrul (49) warga sekitar di Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (11/10/2020).

Menurutnya tinggi air yang merendam permukiman warga RT 05 dan RT 10 naik dalam waktu cepat karena debit air tertahan tumpukan puing.

Pemerkosa Wanita di Aceh Timur Ditangkap, Pelaku Belum Ungkap Dimana Anak Korban yang Diduga Dibunuh

Warga pun tak sempat menyelamatkan barang berharganya karena mengira banjir hanya mencapai ketinggian sekitar 60 sentimeter seperti biasa.

"Sebelum tembok roboh tinggi air sudah sekitar 50 sentimeter, nah pas tembok roboh langsung cepat naik airnya. Jadi Kasur, barang elektronik semua terendam, enggak sempat naikin barang,'' ujarnya.

Terbuai Janji Sperma di Luar Kemaluan, Begini Kisah Cewek ABG 10 Kali Bercinta, Hamil & Melahirkan

Fahrul menuturkan ketinggian air yang merendam permukiman warga RT 10 lebih tinggi yakni nyaris 2 meter karena konturnya lebih rendah dibanding RT 05.

Baru setelah warga gotong royong mengangkat timbunan puing dari saluran air dan pompa Sudin SDA Jakarta Timur dikerahkan, air berangsur surut.

 
 

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved