Pemkot Jakarta Timur Mediasi Warganya dan PT Khong Guan Terkait Ganti Rugi Banjir
Pemkot Jakarta Timur menengahi warga RW 08, Kelurahan/Kecamatan Ciracas dengan PT Khong Guan terkait ganti rugi imbas banjir pada Sabtu (10/10/2020).
Penulis: Bima Putra | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Namun dia belum dapat memastikan kapan ganti rugi tersebut cair dan besaran ganti rugi yang bakal diberikan ke warga yang terdampak banjir.
"Sudah mediasi bersama Camat, RW, dan RT terdampak dengan manajemen PT Khong Guan. Intinya akan didata untuk diberikan ganti rugi material," kata Rikia.
Tiga Motor dan Kontrakan Warga Ciracas Rusak
Ambruknya tembok PT Khong Guan di Gang Rukem, RW 08, Kelurahan/Kecamatan Ciracas tak hanya mengakibatkan permukiman warga kebanjiran.
Fahrul (49), warga setempat mengatakan saat kejadian pada Sabtu (10/10/2020) sekira pukul 20.30 WIB puing tembok PT Khong Guan menimpa sejumlah motor dan merusak kontrakan warga.
"Ada tiga motor warga yang tertimpa puing karena pas kejadian parkir dekat tembok. Tembok kontrakan yang depan lokasi juga jebol kena puing," kata Fahrul di Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (11/10/2020).
Adapun jarak antara kontrakan warga dengan lokasi tembok PT Khong Guan yang ambruk terpaut sekitar tiga meter atau dipisahkan jalan lingkungan.

Menurutnya tembok kontrakan warga yang berada di RT 10 itu jebol karena tak kuat menahan beban puing tembok dan tekanan air yang meluap dari saluran air.
"Kalau untuk korban luka Alhamdulillah enggak ada, warga selamat semua. Hanya kerugian materilnya lumayan, perabot rumah rusak terendam banjir. Enggak sempat nyelametin barang," ujarnya.
Fahrul menuturkan ambruknya tembok PT Khong Guan bukan pertama kalinya terjadi.
Di tahun 2012 musibah yang sama terjadi dan berdampak sama.
Kala itu puing tembok yang ambruk saat hujan deras juga menutup saluran air menuju aliran Kali Cipinang yang membuat air tersumbat lalu meluap ke permukiman warga.
"Memang wilayah RT 05 dan RT 10 di belakang pabrik Khong Guan ini termasuk sering banjir. Tapi paling tinggi cuman 60 sentimeter, kalau semalam 1,5 meter, di RT 10 malah bisa 2 meter," tuturnya.

Pantauan wartawan TribunJakarta.com, hingga siang ini warga dibantu personel Sudin Lingkungan Hidup sibuk membersihkan timbunan lumpur dan sampah imbas banjir.
Mereka juga tampak menjemur kasur, barang elektronik, pakaian, hingga surat-surat berharga yang tidak sempat terselamatkan saat air menjamah permukiman.