Demo Tolak UU Cipta Kerja

Total 185 Pelajar di Tangerang Diamankan Polisi Hendak Ikut Demo UU Cipta Kerja ke Jakarta

"Semuanya pelajar ya dari SMK sampai SMA, itu ada 185 orang dan baru kemarin saja," jelas Sugeng, Kamis (15/10/2020).

Penulis: Ega Alfreda | Editor: Elga H Putra
Tribun Jakarta/Ega Alfreda
Ratusan pelajar tingkat SMA dan STM yang diamankan di Mapolrestro Tangerang Kota hendak ikut-ikutan demo penolakan Undang-undang Omnibus Law Cipta Kerja, Selasa (13/10/2020). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda

TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Total ada 185 pelajar yang diamankan Polres Metro Tangerang Kota saat hendak bertolak ke Jakarta untuk demo soal penolakan Undang-undang Omnibus Law Cipta Kerja pada Selasa (13/10/2020).

Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Sugeng Hariyanto mengatakan, jumlah ratusan pelajar tersebut hanya untuk kemarin lusa belum ditambah hari-hari sebelumnya.

"Semuanya pelajar ya dari SMK sampai SMA, itu ada 185 orang dan baru kemarin saja," jelas Sugeng, Kamis (15/10/2020).

Dari pengamatan kemarin lusa, ratusan pelajar tersebut diikuti rapid test massal lantaran berkerumunan.

Diantaranya bahkan terlihat tidak mengenakan masker dan berkeliaran dikerumunan.

Kendati demikian, Sugeng mengatakan, 185 pelajar tersebut tidak terbukti reaktif Covid-19 alias non-reaktif.

"Rapid test memang kemarin kita lakukan beberapa test, mereka semua non-reaktif," ucap Sugeng.

Pelajar yang tertangkap mengikuti demo di Istana Negara, Jakarta dari Kota Tangerang akan tercatat dalam Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK).

Sugeng menjelaskan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kota Tangerang soal maraknya siswa yang ikut-ikutan akan bertolak ke Jakarta untuk demo Undang-undang Omnibus Law Cipta Kerja.

"Mereka yang sudah diamankan akan terekam di intel dan ini menjadi catatan tersendiri ketika mereka mau mencari pekerjaan. Nah ini tolong menjadi perhatian orang tua untuk memperhatikan hal ini," tegas sugeng di Mapolrestro Tangerang Kota, Selasa (13/10/2020).

Ia pun menekankan kepada orang tua pelajar untuk bisa memperhatikan kegiatan anaknya supaya tidak berbuat anarkis terlebih membahayakan nyawa.

Baca juga: Pemerintah Jalin Kerja Sama Vaksin Covid-19 Berbahan RNA Sintetis Buatan Inggris yang Diklaim Halal

Baca juga: Polres Metro Jakarta Timur Antipasi Pergerakan Massa di Pasar Rebo dan Pulogadung

"Kita imbau kepada seluruh orang tua untuk sama-sama saling menjaga putra-putrinya agar jangan sampai melakukan perbuatan anarkis sehingga tidak terjadi situasi yang tidak kondusif," pinta Sugeng.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved