Demo Tolak UU Cipta Kerja
Ada Aksi Unjuk Rasa, Polisi Lakukan Skrining Antisipasi Kericuhan
skrining di lakukan untuk menyaring massa yang masuk ke arah sekitar Istana dimana aksi unjuk rasa
Penulis: Pebby Ade Liana | Editor: Wahyu Aji
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Pebby Adhe Liana
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Pihak kepolisian melakukan skrining di stasiun dan tempat umum untuk mengantisipasi terjadinya aksi ricuh di kawasan Jakarta Pusat, hari ini.
Menurut Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Heru Novianto skrining di lakukan untuk menyaring massa yang masuk ke arah sekitar Istana dimana aksi unjuk rasa UU Cipta Kerja digelar.
"Untik antisipasi, kita memang antisipasi adanya kelompok tertentu yang menumpang di area aksi ini. Sudah kita lakukan skrining baik di stasiun, tempat-tempat umum. Mudah-mudahan tidak ada yang bergabung atau tidak masuk kelompok yang akan bikin suasana ricuh," kata Heru, Jumat (16/10/2020).

Sejumlah mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menggelar aksi unjuk rasa di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, siang ini.
Aksi tersebut masih terkait dengan penolakan UU Cipta Kerja yang sudah disahkan oleh DPR beberapa waktu lalu.
Menurut pantauan di lokasi, sejumlah mahasiswa mulai berdatangan sejak pukul 13.20 WIB.
Berbeda dari yang sebelumnya, kali ini jumlah peserta aksi tak sebanyak saat unjukrasa pada 8 Oktober lalu.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Heru Novianto mengatakan sebanyak 650 personel gabungan yang terdiri dari TNI-Polri turut mengamanankan aksi tersebut.
"Kita apresiasi terhadap anak-anak mahasiswa hari ini dari BEM SI yang akan turun aksi ke sini dan kita lihat, ada juga dari Aliansi Kelompok Miskin juga dari sebelah sisi barat daya. Ada 450 (polisi) di base ini. Kemudian Tni juga dua ssk 250. Jadi sekitar 650 personel (berjaga)," kata Heru.