Pengakuan John Kei Telah Bertobat Tinggalkan Dunia Hitam, Sebut Nus Kei Berbohong: Saya Masih Waras
Selain berkas, penyidik juga akan melimpahkan John Kei beserta enam rekannya yang juga menjadi tersangka penyerangan dan pembunuhan.
Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Siti Nawiroh
TRIBUNJAKARTA.COM - Berkas perkara John Kei yang terlibat dalam kasus penyerangan dan pembunuhan terhadap kelompok Nus Kei di Jakarta Barat dan Tangerang telah dirampungkan Polda Metro Jaya pada Senin (19/10).
"Siang ini sudah masuk tahap dua, penyidik akan menyerahkan barang bukti, tersangka dan juga berkas kepada Jaksa Penuntu Umum," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri pada Senin (19/10).
Selain berkas, penyidik juga akan melimpahkan John Kei beserta enam rekannya yang juga menjadi tersangka penyerangan dan pembunuhan.
"Jadi John Kei beserta enam tersangka lain hari ini akan kami serahkan," kata Yusri.
TONTON JUGA:
Saat pelimpahan berkas, John Kei blak-blakan membicarakan masalahnya dengan Nus Kei.
John Kei menegaskan tak adanya hubungan darah dengan Nus Kei. Dia membantah semua tuduhan yang sudah diucapkan Nus Kei di media.
Baca juga: Diduga Mengantuk, Pengendara Nmax Tabrak Trotoar hingga Tercebur Parit di Cilandak Jaksel
"Apa yang disampaikan statement Agarapinus (Nus) itu semua dibuat-buat. Itu semua omong kosong belaka dia itu bukan siapa-siapa saya. Dia anak buah," terang John Kei dilansir dari Kompas.
John menilai, Nus merupakan sosok yang ia bawa dari Ambon-Jakarta dan telah diberi bantuan banyak.
Dengan berbagai hal tersebut, John Mei menaruh kepercayaan dengan Nus Kei.
FOLLOW JUGA:
"Dia ngomong kalau 'dia ponakan saya, ponakan', itu omong kosong," beber John Kei.
Lebih lanjut, John Kei menuturkan konflik utama berawal saat Nus Kei tak mampus mengembalikan uang Rp 1 miliar.
Nus saat itu berjanji akan mengembalikan uang itu dalam 6 bulan dengan total Rp 2 miliar.
Baca juga: Akhir Perjalanan Hidup Bocah Pembela Ibu Korban Rudapaksa, Sempat Menolak Diberi Kado Ultah Ponsel
"Dari 2013 sampai saya bebas dia enggak datang. Saya kirim utusan ke rumahnya supaya dia datang tapi dia enggak datang dan saya kirim anak-anak dari kampung sendiri untuk tagih dia tapi dia enggak datang," kata John Kei.