Inna Lillahi wa Inna Ilaihi Rajiun, Duka Gontor Duka Bangsa Indonesia

Wafatnya seorang ‘kusuma bangsa’ seperti KH. Abdullah Syukri Zarkasyi, Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor, menyisakan kesedihan abadi.

Editor: Y Gustaman
Istimewa
KH Abdullah Syukri Zarkasyi pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor meninggal dunia pada Rabu (21/10/2020). 

Perjalanan karier organisasi dan intelektual Kiai Abdullah Syukri Zarkasyi tersebut, betul-betul menginspirasi penulis. Walaupun tidak sampai satu bulan menjadi santri Pondok Modern Gontor, penulis tetaplah alumninya.

Bahkan, ketika penulis diamanahi memimpin Pondok Pesantren Bina Insan Mulia, Cirebon, sepuluh (10) asatidz-asatidzahnya merupakan alumni-alumni Pondok Gontor.

Menyambung tali keberkahan rasa-rasanya tidak cukup sebatas menjadi santri yang pernah berlalu ditelan sejarah.

Tali keberkahan itu tetap terawat, setidaknya ada tiang-tiang pancang alumni Pondok Gontor yang menularkan ilmunya di Pondok Bina Insan Mulia (Bima) ini.

Sehingga proses transformasi keilmuan juga keberkahan dari Gontor ke Bima tidak terputus.

Lebih dari itu, penulis adalah bagian dari walisantri, yang sebagaimana para walisantri lain, menitipkan anak-anak kami di Gontor. Sebagai walisantri, penulis mewakili perasaan para walisantri lain, yang berharap agar anak-anak kami meneladani jejak langkah akhlak, budi pekerti, dan intelektualitas Kiai Abdullah Syukri Zarkasyi.

Dua anak penulis sedang menadahkan tangan mereka agar mendapat tetes ilmu dan berkah dari kiai inspiratif ini.

Kepemimpinan Kiai Abdullah Syukri Zarkasyi betul-betul menginspirasi penulis dalam mengelola manajemen pendidikan pesantren, terlebih dalam melihat arti penting hubungan budaya Islam dan sains teknologi.

Sudah bukan saatnya lagi komunitas pesantren dipandang sebelah mata oleh mereka yang belum mengerti pondok pesantren.

Dengan kepergian beliau yang mendadak ke haribaan Allah SWT, penulis menjadi bersedih hati. Setelah Kiai Abdullah Syukri Zarkasyi ini, siapa sosok dan figur ideal yang akan menginspirasi umat muslim pada khususnya dan bangsa kita pada umumnya. Puluhan ribu alumni dan santri Pondok Gontor pernah menimba ilmu dari beliau.

Sungguh, keberpulangan Kiai Abdullah Syukri Zarkasyi yang terkesan sangat mendadak ini, merupakan duka besar, bukan saja duka keluarga besar Gontor, melainkan duka umat muslim pada umumnya.

Sudah bukan rahasia lagi, Pondok Modern Gontor berdiri di atas dan untuk semua golongan, tanpa memilih-memilah bendera. Ia mengayomi seluruh golongan, dengan dekapan hangat yang sama.

Kini penulis yang sekaligus santri Pondok Gontor hanya mampu menengadahkan tangan ke langit, lalu berdoa: “Ya Allah, ampunilah beliau, rahmatilah beliau, muliakanlah tempat beliau di sisi-Mu, lapangkanlah hunian beliau di hadapan-Mu. Ya Allah, terimalah segala amal kebaikan beliau dan janganlah Engkau membuat kami tersesat sepeninggal beliau.” Amin.*

*Pengasuh Pondok Pesantren Bina Insan Mulia, Cirebon; santri Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor 1992

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved