Food Story
Jualan Sejak 1949 di Menteng, Gado-Gado Palm Makanan Favorit Keluarga Pejabat & Pengusaha di Menteng
Gado-gado racikan Mukhlis jadi kesukaan warga Menteng sejak lama, kakeknya pertama kali berjualan di Jalan Suwiryo.
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNJAKARTA.COM, MENTENG - Saat menjelang makan siang, ponsel Muhammad Mukhlis (39) berbunyi.
"Jadi sedeng aja nih? (Pedasnya) Oh siap-siap," ujarnya dalam sambungan telepon.
Begitu mendapatkan pesanan, ia langsung beranjak dari bangku plastik.
Mukhlis lalu meracik gado-gado di gerobak motornya yang dimodifikasi menjadi sebuah etalase di pinggir Jalan Suwiryo, Menteng, Jakarta Pusat.

Tidak berselang beberapa menit, pesuruh bersepeda motor datang untuk mengambil gado-gado yang sudah dipesan itu.
Ada lagi pesuruh yang datang memesan beberapa bungkus kemudian pergi lagi seraya menunggu selesai dibuat.
Kata Mukhlis, banyak keluarga pejabat atau pengusaha yang menyuruh pembantu mereka untuk mengambil pesanan gado-gado menjelang makan siang.
"Tadi yang di Jalan Rasamala sudah ambil empat bungkus. Terus pegawainya datang lagi pesen satu bungkus. Banyak penghuni rumah di sekitaran Menteng yang pesan ke saya. Hampir semuanya kenal saya," katanya sambil meracik bumbu gado-gado.

Selain para pembantu itu, ada juga pembeli yang datang langsung ke gerobak motornya.
Sihir Cita Rasa Khas Soto Betawi di Pondok Pinang: Resepnya Pernah Ditawar Sampai Rp 500 Juta |
![]() |
---|
Kisah Soto Betawi Sambung Nikmat nan Legendaris di Pondok Pinang: Sampai Dikirim ke Mancanegara |
![]() |
---|
Lezatnya Soto Betawi Sambung Nikmat di Pondok Pinang: Disajikan di Piring Rp 75 Ribu per Porsi |
![]() |
---|
Modal Rp 20 ribu Kamu Bisa Jajan Ala Korea di Tebet, Dapat Apa Saja? |
![]() |
---|
Penampakan Daging Steak yang Dilapisi Emas 24 Karat Seharga Rp 25 Juta di Mardin Baklava Kemang |
![]() |
---|