Pembunuhan PSK di Bekasi

Saat Bersih-bersih Setelah Layani Nafsu Pelanggan, PSK Ini Tewas dengan Kondisi Mengenaskan

Nyawa Wanita Bayaran Melayang di Tangan Pelanggan Beres Hubungan Badan, Tergiur Isi Dompet Korban

Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Rr Dewi Kartika H
Net
Ilustrasi PSK 

Namun, badan SS langsung didorong hingga terjatuh ke lantai.

Baca juga: Jauh dari Kemewahan, Begini Penampakan Kontrakan yang Ditinggali Nadya Istri Rizki DA di Bandung

Sementara Bayu langsung menusuk bagian leher dan perut SS.

"Korban sempat melawan tapi pelaku terus menyerang bahkan menusuk korban menggunakan pisau yang sudah disiapkan," ucap Wakpolres Metro Bekasi Kota AKBP Alfian Nurrizal.

Saat melihat korban sudah tak berdaya, Bayu langsung mencari dompet korban untuk merampok isinya.

Tetapi karena panik, niat Bayu untuk mengambil dompet urung terlaksana.

Indekos TKP pembunuhan cewek BO di Gang Rahayu, RT 04 RW 01, Kelurahan Margamulya, Bekasi Utara, Kota Bekasi.
Indekos TKP pembunuhan SS di Gang Rahayu, RT 04 RW 01, Kelurahan Margamulya, Bekasi Utara, Kota Bekasi. (TRIBUNJAKARTA.COM/YUSUF BACHTIAR)

Ia justru kabur meninggalkan SS yang sudah bersimbah darah di dalam kamar kontrakan.

"Pelaku mematikan lampu kamar dan menguncu pintu lalu pergi begitu saja meninggalkan korban," sambungnya.

Akibat peristiwa tersebut, SS meninggal dunia dan jasadnya baru ditemukan 8 jam setelah korban dan pelaku bertemu.

Sementara Bayu telah menyerahkan dirinya ke Polres Metro Bekasi dan mengakui semua perbuatannya.

Baca juga: Dibohongi 2 Pria Berdalih Pacarnya Memanggil, Remaja Putri Jadi Korban Pemerkosaan di Pondok Ladang

Ketua RW lihat jasad mengenaskan korban

Monang Pardede, Ketua RW 01 Kelurahan Margamulya, Bekasi Utara, menyaksikan langsung proses evakuasi jasad wanita Pekerja Seks Komersial (PSK) korban pembunuhan di salah satu kamar indekos di wilayahnya.

Monang mengatakan, selaku pemimpin lingkungan dia awalnya tidak mengetahui sama sekali terkait kasus pembunuhan yang terjadi di wilayahnya.

"Saya awalnya enggak tahu sama sekali, tapi sekira jam 8 malam itu saya dapat telepon dari polisi," kata Monang, Senin, (26/10/2020).

Saat itu, dia bersama ketua RT setempat dan beberapa warga tengah melakukan kegiatan tasyakuran di dekat lokasi indekos.

Polisi kata dia, mengetahui adanya pembunuhan kemungkinan dari laporan pengelola indekos yang melapor secara langsung.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved