Pilkada Kota Tangsel

Jadi Korban Pelecehan di Facebook, Saraswati Keponakan Prabowo: Cukup Menyedihkan

Keponakan Prabowo Subianto, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, menyeret pelaku pelecehan seksual yang menyerang dirinya ke ranah hukum.

Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Y Gustaman
TRIBUNJAKARTA.COM/JAISY RAHMAN TOHIR
Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, hanya sendiri, datang tanpa pasangannya, Muhamad pada saat pengambilan nomor urut Pilkada Tangerang Selatan (Tangsel) 2020 di Ballroom Swiss-belhotel, Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel), sekira pukul 14.00 WIB, Kamis (24/9/2020). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com Jaisy Rahman Tohir

TRIBUNJAKARTA.COM, SERPONG - Keponakan Prabowo Subianto, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, menyeret pelaku pelecehan seksual yang menyerang dirinya ke ranah hukum.

Calon wakil wali Kota Tangerang Selatan itu sudah menyiapkan tim kuasa hukum untuk mengadukan pemilik akun Facebook Bang Djoel ke polisi.

"Ya itu saya serahkan kepada kuasa hukum nanti," ujar Saraswati di Resto Kampoeng Anggrek, Serpong, Selasa (27/10/2020).

"Kita sedang mencari waktu yang tepat untuk saya bisa melakukan pengaduan secara resmi," ia menambahkan.

Sejak maju sebagai salah satu kandidat di Pilkada Tangsel, Saraswati mendapat serangan politik berupa pelecehan seksual.

Baca juga: Pelaku Serangan Seksual Daring terhadap Rahayu Saraswati Bisa Dijerat UU ITE

Akun Facebook Bang Djoel mengunggah dan menyebarkan foto Saraswati yang tengah hamil.

Foto tersebut diambil dari Instagram Saraswati yang diunggah pada Agustus 2014 silam.

Namun keterangan dari foto itu yang membuat Saraswati naik pitam, karena menjurus serangan politik dengan pelecehan seksual.

Tangkapan gambar postingan tersebut pun viral, termasuk di Twitter dan di-retweet sendiri oleh Saraswati.

Dengan melaporkan pelaku, Saraswati berharap masyarakat bisa lebih sadar akan bahaya dan menyakitkannya pelecehan seksual bagi korban.

Baca juga: Mau Mandi Dini Hari, Warga Cengkareng Kaget Lihat Ular Sanca 4 Meter Nangkring

Baca juga: Geram Presiden Perancis Hina Nabi Muhammad, Arie Untung Buang Tas Fenita: Gak Layak Ada di Lemari

Baca juga: Terekam CCTV, Polisi Sebut Pelaku Begal yang Korbannya Perwira Marinir Naik 2 Motor Berboncengan

"Jadi yang cukup menyedihkan bagi saya, masih banyak masyarakat yang belum mengerti apa itu yang dimaksud dengan pelecehan seksual."

"Cukup menyedihkan karena masih banyak yang menjustifikasi hal tersebut."

"Masih banyak yang mengatakan hal itu lazim, dan jika kita bereaksi dengan menindak secara hukum overreaksi, begitu kan," paparnya.

Baca juga: Wanita Bawa Botol Bensin Masuk Balai Kota DKI Jakarta Ingin Temui Kepala Biro Perekonomian Pemprov

Selain dari sisi kemanusiaan, calon Tangsel 2 yang diusung PDIP, Gerindra, PSI, PAN dan Hanura itu juga menganggap kasus pelecehan kali ini sangat politis.

"Dari segi politik bahwa pelecehan itu digunakan dalam konteks politiknya itu yang menurut saya adalah krisis politiknya."

Rahayu Saraswati Djojohadikusumo.
Rahayu Saraswati Djojohadikusumo. (Istimewa)

"Bahwa kita harusnya mengedepankan Pilkada yang damai dan dewasa," ujarnya.

Foto Hamil Anak Pertama

Saraswati menganggap serangan politik menjadi barometer, betapa masih banyak masyarakat belum memahami makna pelecehan seksual.

"Saya konsisten satu hal jika sudah bicara pelecehan seksual. Saya akan tegas," kata Saraswati dalam keterangan resminya pada Senin (26/10/2020).

"Kembali lagi saya berhadapan dengan realita yang ada di Indonesia, bahwa masih banyak orang yang belum mengerti apa arti pelecehan seksual," imbuhnya.

Bagi Saraswati, foto hamilnya itu merupakan momen yang sangat berharga baginya.

Sebagai wanita, menjadi ibu merupakan kodrat. Kehamilan anak pertama merupakan sebuah kebahagiaan.

"Saya jelaskan. Foto yang beliau tampilkan adalah foto yang diambil oleh suami saya saat saya hamil anak saya yang pertama, lebih dari lima tahun lalu."

Baca juga: Zaskia yang Hamil Muda Hendak Ikut Bersepeda, Begini Khawatirnya Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu

"Kenapa tidak mudah didapatkan? Karena memang foto tersebut saya unggah saat foto itu diabadikan, yaitu, sekali lagi, lebih dari lima tahun lalu."

"Foto 'maternity' yang seharusnya menjadi momen kebahagiaan dan kebanggaan, sebagai ungkapan syukur kami sebagai calon orang tua saat itu atas berkat yang Tuhan berikan kepada kami, dijadikan alat serangan yang mempertanyakan kelayakan saya sebagai seorang pemimpin," ujarnya.

Ia turut menyoroti komentar postingan pelecehan seksual mengenai dirinya. Ada yang menyalahkan Saraswati, ada juga yang menghujat si pengunggah.

"Selain rasa sedih, ada juga rasa bersyukur. Karena walaupun ada pihak-pihak yang masih saja membenarkan apa yang dilakukan sang pelaku pelecehan seksual."

"Ada juga perempuan-perempuan yang siap berdiri di samping saya memberikan dukungan moril dan suara. Menantang kekuatan status quo yang melazimkan pelecehan seksual di ruang publik," tegasnya.

Mantan anggota DPR RI itu ingin tidak ada lagi objektifikasi terhadap perempuan.

"Sudah saatnya kita menyatakan cukup terhadap upaya mengobjektifikasi perempuan dan pemaksaan pandangan pada orang lain dengan cara pelecehan seksual," ujarnya.

Pernah Diserang Sebelumnya

Pada Jumat, 4 September 2020, Saraswati juga pernah mendapat pelecehan seksual secara tidak langsung.

Saat itu fotonya diposting politikus Demokrat Cipta Panca Laksana. Kali itu foto yang diposting Cipta terkait aktivitas Saraswati sedang jogging.

Belakangan, Panca menghapus cuitannya di Twitter.

Cuitan tersebut, tidak lama berselang setelah Rahayu Saraswati mengunggah sejumlah foto dirinya sedang berolahraga dengan menggunakan celana pendek.

Akibat unggahan tersebut, Panca diprotes banyak orang, termasuk Rahayu Saraswati.

Panca dianggap melecehkan perempuan secara verbal.

Sementara, Panca di sejumlah media memastikan apa yang dicuitnya tidak melecehkan siapapun karena ia tidak menyebut nama.

Meski demikian, untuk agar polemik tidak semakin meluas, Panca memutuskan untuk menghapus cuitannya tersebut.

Ia juga memohon maaf kepada pihak-pihak yang merasa tersinggung akibat cuitannya itu.

"Sehubungan twit pribadi saya mengenai paha mulus cawalkot Tangsel sudah terlanjur viral, dengan ini saya mendelete twit tersebut," tulis Panca di akun Twitternya dikutip Wartakotalive.com, Senin (7/9/2020).

Baca juga: Jadwal dan Spoiler Manga One Piece Chapter 994: Yamato Mati-matian Lindungi Momonosuke

"Mohon maaf kepada pihak-pihak yang merasa tersinggung dengan twit tersebut. Memang gaya saya di twitter seperti itu. Sekali lagi mohon maaf," imbuhnya.

Soal postingan Panca, Saraswati turut menanggapi.

"Pelecehan tidak ada hubungannya dengan afiliasi politik, beda pilihan politik bukan berarti bisa dilecehkan, atau karena saya perempuan bukan berarti bisa dilecehkan, pelecehan hanya dilakukan oleh mereka yang berjiwa kerdil dan pengecut."

Demikian Rahayu Saraswati melalui akun twitternya @RahayuSaraswati.

Rahayu menanggapi kasus pelecehan seksual terhadap dirinya menjawab salah seorang pertanyaan netizen @benzz1203.

Ia membuat pertanyaan sambil menunjukkan cuitan Said Didu yang turut mengomentari cuitan Panca yang notabene pendukung calon Wali Kota Tangsel Nur Azizah.

"Maaf mbak, di luar konteks pilkada, tapi saya harap mbak akhirnya tau, gimana model2 para pembenci pak jokowi itu, semoga pilpres 2019 adalah terakhir kali mbak berada di pihak yg sama dgn mereka..
Saya doakan semoga anda sukses dan selalu dalam lindungan Tuhan..."

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved