Jerit Suami dari Sumur Tengah Sawah Bikin Kaget, Istri Ikut Nyebur Lalu Tewas Berpelukan

Tanpa pikir panjang setelah mendengar jerit suami dari dalam sumur di tengah sawah, seorang istri spontan ceburkan diri.

Editor: Y Gustaman
Tribun Jabar/Tiah SM
Ilustrasi Sumur 

TRIBUNJAKARTA.COM, MAGETAN - Tanpa pikir panjang setelah mendengar jerit suami dari dalam sumur di tengah sawah, seorang istri spontan ceburkan diri.

Beberapa saat sebelumnya, Paniran (39) mencoba masuk ke dalam sumur untuk memperbaiki mesin pompa air yang digunakan untuk pengairan.

Kedalaman sumur sekitar empat meter, tapi di dalamnya mengandung amonia, gas tidak berwarna tapi baunya menusuk.

Gas amonia terdiri atas unsur nitrogen dan hidrogen dan mudah sekali larut di dalam air.

Biasanya, senyawa ini banyak dipakai dalam pupuk, obat-obatan, dan sebagainya.

Baca juga: Dirudapaksa Pacar, Gadis 18 Tahun Kaget Lihat Ceceran Darah saat Lampu Kamar Dinyalakan

Sulawi (35) yang sedang mencari sayuran mendadak terperanjat setelah mendengar jerit suaminya dari dalam sumur.

"Sulami istrinya masuk sumur bermaksud memberikan pertolongan," ujar Khoirul Huda, petugas BPBD Magetan, Senin (2/11/2020).

Sang istri tak menyadari, suaminya berteriak karena lemas.

Ia tak bisa bernafas karena rongga dadanya disesaki gas beracun.

Tak lama Sulami menyusul dengan menceburkan diri ke dalam sumur.

Maksud hati, ia ingin membantu sang suami tapi malah ikut lemas dan keduanya meninggal.

Warga Desa Bayem Taman, Kecamatan Kartoharjo, Magetan, mendadak geger terkait suami istri ini sudah tak bernafas.

Berita kematian Sulami dan Paniran kemudian dilaporkan ke pihak terkait.

Baca juga: Ditanya Keinginannya Mempoligami Sherel Thalib, Taqy Malik: Mau Buat Rumah Tangga Berantakan?

Tak lama personel BPBD Magetan datang ke lokasi untuk mengevakuasi mereka.

Khoirul Huda menjelaskan, kedalaman sumur tempat Paniran dan Sulami ditemukan hanya empat meter.

Petugas BPBD Magetan mengevakuasi jenazah suami istri Paniran (39) dan Sulami (35) yang berpelukan sudah tak bernyawa di dalam sumur di Desa Bayem Taman, Kecamatan Kartoharjo, Magetan, Senin (2/11/2020) sore.
Petugas BPBD Magetan mengevakuasi jenazah suami istri Paniran (39) dan Sulami (35) yang berpelukan sudah tak bernyawa di dalam sumur di Desa Bayem Taman, Kecamatan Kartoharjo, Magetan, Senin (2/11/2020) sore. (Tribun Jatim/Doni Prasetyo)

"Gas beracun diperkirakan datang dari mesin pompa air," imbuh dia.

Ia memastikan, biasanya sumur beracun memiliki kedalaman belasan meter. 

Sehingga gas beracun yang menewaskan suami istri diduga kuat dari mesin pompa yang rusak.

Regu penolong tak langsung mengevakuasi keduanya.

Mereka lebih dulu menurunkan seekor ayam yang kakinya diikat menggunakan tali ke dalam sumur.

Cara ini untuk mengetes apakah ada gas beracun di dalam sumur atau tidak.

Ketika diangkat, ayam yang diturunkan tadi langsung lemas padahal hanya beberapa detik.

Petugas kemudian menyemprotkan CDA (Compressed Dry Air) ke dalam sumur.

Baca juga: Mimpi Orangtua Meninggal Dunia Menurut Primbon: Ternyata Punya Makna Kebalikannya

"Kebetulan sumur dangkal, kendalanya gas amonia yang ada di dalam sumur terlalu besar," terang Khoirul Huda.

Dari keterangan saksi di lokasi diketahui, Paniran menanam mesin pompa air di dalam sumur yang tak seberapa dalam itu.

"Kedua pasutri saat kami berusaha mengevakuasinya dari dalam sumur, posisinya berpelukan," sambung dia.

Evakuasi Kucing

Memang, petugas yang hendak mengevakuasi orang atau binatang yang tercebur di dalam sumur tak sembarangan.

Prinsip kehati-hatian itu yang dipegang ketika salah satu petugas Kompi C Sektor 1 Matraman Sudin PKP Jakarta Timur mengevakuasi kucing milik warga.

Hary Purwanto, Komandan Pleton Kompi C, mengatakan petugas yang turun ke dalam sumur harus menggunakan alat bantu pernafasan.

"Untuk antisipasi kalau di sumur ada gas beracun, jadi menggunakan alat bantu," tutur Hary pada Rabu (30/9/2020) malam.

Sebelum turun, petugas menyiapkan perlengkapan, seperti tripod, tali karmantel, tali tubuh, dan cincin kait.

Total waktu yang dibuuhkan hingga berhasil mengevakuasi kucing sekitar 20 menit.

Baca juga: Terharu, Cerita Bhabinkamtibmas Bangunkan Rumah untuk Warganya yang Tinggal di Kandang Domba

Ia mengimbau agar warga tak ragu melapor bila memerlukan bantuan evakuasi karena jajaran Sudin PKP Jakarta Timur siaga 24 jam menerima laporan.

"Proses evakuasi lancar, enggak ada kendala. Proses evakuasinya sendiri cepat."

"Kita hanya butuh waktu menyiapkan perlengkapan evakuasi untuk memastikan keselamatan anggota saat turun," kata dia.

Ketika petugas yang naik dari sumur selamat sambil membawa kucing, warga bersorak kegirangan.

"Alhamdulillah abangnya selamat, kucingnya juga selamat," sorak warga Kayu Manis VH, RT 07/RW 03, Kelurahan Pisangan Baru, Kecamatan Matraman.

Artikel ini disarikan dari berita Tribun Jatim dan Tribun Jakarta dengan judul: Pasutri Magetan Meninggal Berpelukan di Dalam Sumur, Bermula Saat akan Perbaiki Pompa Air; dan Evakuasi Kucing Terjebak di Sumur, Personel Damkar Jakarta Timur Panen Pujian Warga

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved