Kisah dari Ciliwung
Ingatan Penarik Perahu Eretan di Sungai Ciliwung: Dulu Tiap Bulan Sering Lihat Mayat Mengambang
Penarik perahu eretan, Azis (50) sudah tak asing lagi dengan keberadaan ular atau biawak di sekitar Sungai Ciliwung.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Tak ada yang duduk di dalam perahu. Soalnya, meski perahu sudah ditutup dengan bahan spanduk, tempias tak terelakkan.
Air hujan membahasi bagian dalam perahu Azis.

Di tengah perjalanan, terlihat seorang penumpang mengeluarkan uang dari sakunya kepada Azis.
Azis langsung membuka kotak kayu yang berada di ujung kapal dan mengambil uang kembalian kepada penumpang itu.
Sesampainya, para penumpang yang sudah membayar kepada Azis turun lalu menaiki tangga ke atas tanggul.
Sudah lama, tarif perahu eretannya tak naik. Hanya sekitar Rp 2 ribu saja, penumpang bisa memangkas waktu lebih cepat.
Meski terlihat sederhana, sejumlah orang ternama pernah menaiki perahunya.
Sebut saja, Fauzi Bowo, Ahok hingga Jokowi.
"AHY saat nyalon jadi gubernur juga pernah naik ke sini," pungkasnya.

Pendapatan Menurun
Langit Jakarta saat itu tampak muram. Suasana itu sama seperti penghasilan yang didapat Azis sehari-hari selama pandemi.
Ia mengaku kehilangan banyak pelanggan yang naik ke perahu eretannya.
Biasanya, orang belanja atau karyawan pasar menaiki perahu eretannya untuk memangkas waktu ke Pasar Jatinegara.
Selain itu, anak-anak sekolah yang libur turut memberi dampak kepada isi koceknya.
"Di waktu normal bisa Rp 200 ribu sehari. Paling sekarang Rp 50 ribu," ujar pria yang sudah menarik perahu eretan sejak 1987 itu kepada TribunJakarta.com pada Rabu (4/11/2020) sore.
