Liga 1 2020
Cara Bek Persita Tangerang Usir Godaan Wanita dan Minuman Keras
Bek kanan Persita Tangerang, Muhammad Toha punya kisah sendiri saat berkarir jauh dari keluarga.
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Bek kanan Persita Tangerang, Muhammad Toha punya kisah sendiri saat berkarir jauh dari keluarga.
Ya, ia bermain di Tangerang, Banten dan anak istrinya bertempat tinggal di Bontang, Kalimantan Timur.
Bek berusia 23 ini tak menampik ada dua bahaya besar yang sering menggoda pesepak bola, yakni minuman keras dan wanita.
Keduanya kerap muncul jika tidak ada aktivitas ataupun saat sedang suntuk.
"Itu godaan tersebar. Tetapi setiap hari saya selalu berkomunikasi dengan keluarga, anak dan istri. Saya juga diingatkan oleh istri agar baik-baik di sini. Keluarga bagaikan alarm bagi saya," ucap pemain bernomor punggung 11 ini kepada Warta Kota, baru-baru ini.
Lantas, beraneka aktivitas positif lainnya pun dilakukan olehnya guna menghilangkan kejenuhan, baik dengan menambah jam latihan mandiri, dan mengisi konten youtube miliknya.
Keduanya dilakukan agar waktu senggang dapat diisi dengan baik tanpa harus terjerumus kepada pergaulan yang salah.
"Jangan sampai suntuk. Kalau ada kegiatan maka waktu tidak akan terasa berlalu dan tidak sempat memikirkan hal negatif, apalagi jika malam saya selalu video call anak dan istri," tutupnya.
Ayah Angkat Wafat
Bek kanan Persita Tangerang, Muhammad Toha memutuskan untuk pulang kampung ke Bontang, Kalimantan Timur.
Ada alasan khusus pemain bernomor punggung 11 ini memutuskan untuk segera kembali. Ya, dirinya berduka karena ayah angkatnya wafat, Minggu (1/11/2020) kemarin.
"Ini momen terberat bagi saya. Saya kehilangan sosok yang saya anggap seperti bapak saya sendiri," buka pemain berusia 23 tahun ini kepada Warta Kota, Senin (2/11/2020).
Lanjutnya, sosok ayah angkatnya lah yang telah berjasa bagi dirinya, sehingga ia dapat mencapai titik seperti saat ini.
Kesedihannya tak terbendung kala menceritakan sosok ayah angkatnya.
"Sejak kelas dua sekolah dasar, beliau telah mengangkat saya jadi anaknya. Beliau datang dari Bontang ke Jawa hanya untuk menjemput saya. Itu adalah masa tersedih karena orang tua saya berpisah, akhirnya saya diangkat oleh almarhum jadi putranya," kenang Toha.
Tak hanya itu, kebaikan almarhum yang tak pernah menuntut, bahkan tak pernah meminta uang sepeser pun kepadanya membuat Toha kehilangan sosok terbesar dalam hidupnya.
"Saya tak mungkin bisa membalas kebaikan beliau. Hingga sebelum wafat, beliau selalu mengasihi saya. Beliau tak pernah meminta apa pun kepada saya. Bahkan, saat saya memberi hadiah, saya belikan baju, itu ditolak oleh beliau. Kasihnya luar biasa kepada saya," lanjut Toha.
Baca juga: Klasemen dan Jadwal Liga Italia Pekan Tujuh: Atalanta vs Inter Milan dan Lazio vs Juventus Live RCTI
Baca juga: Hasil dan Klasemen Liga Europa: Arsenal dan AS Roma Masih Kokoh di Puncak, AC Milan Tergeser
Sambung Toha, kasih yang luar biasa, serta toleransi yang tinggi oleh almarhum mengingat ia sendiri beragama Islam dan almarhum beragama Hindu.
Sejak kecil, almarhum pun tak pernah mengekang Toha, melainkan memberikan kepercayaan dan keleluasaan sehingga Toha dapat meraih mimpinya sebagai pesepak bola.
Toha pun memutuskan untuk kembali Kamis (5/11/2020) lusa untuk ziarah ke makam almarhum.
"Memang kembali adalah pilihan terbaik saya saat ini," sambungnya. (WARTAKOTALIVE.COM/Rafsanzani Simanjorang)