Rencana Reuni 212 di Monas

Reuni Alumni 212 Diusulkan Diganti Acara Baksos, Politisi Demokrat: Lebih Mulia

Politisi Demokrat Mujiyono mengusulkan reuni akbar alumni 212 diganti dengan acara bakti sosial (baksos).

Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Muhammad Zulfikar
TribunJakarta.com/Pebby Ade Liana
Peserta reuni akbar 212 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Politisi Demokrat Mujiyono mengusulkan reuni akbar alumni 212 diganti dengan acara bakti sosial (baksos).

Menurutnya, acara ini bakal lebih bermanfaat bagi masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19.

Pasalnya, tak sedikit masyarakat yang terpaksa kehilangan mata pencahariannya akibat penyakit yang disebabkan virus corona (SARS-CoV-2) ini.

"Saya menyarankan kalau kegiatan peringatan 213 ini dibentuk kegiatan sosial perekonomian saja. Kegiatan untuk mengentaskan keterpurukan ekonomi masyarakat," ucapnya, Kamis (12/11/2020).

Melalui kegiatan tersebut, dana yang biasa digelontorkan untuk menggelar acara reuni akbar bisa digunakan untuk memutar roda perekonomian yang ambruk imbas pandemi ini.

"Akan sangat baik kalau dana itu untuk membantu pedagang kecil, UMKM, kan lebih simpatik lagi," ujarnya saat dihubungi.

"Lebih mulia dana pelaksanaannya digunakan seperti acara bakti sosial," sambungnya.

Bila reuni akbar tetap ngotot dilaksanakan, Ketua Komisi A DPRD DKI ini khawatir, penyebaran Covid-19 yang belakangan mulai menunjukkan tren penurunan ini bisa kembali melonjak.

Sebab, kegiatan yang melibatkan banyak orang bisa berpotensi meningkatkan risiko penularan Covid-19.

"Semua pihak harus menjaga kondisi yang sekarang, pandemi belum teratasi 100 persen," kata dia.

"Tapi, saya tidak melarang orang berdemokrasi, berserikat, dan berkumpul ya," sambungnya.

Seperti diketahui, Ketua PA 212 Slamet Maarif mengklaim telah mengirim surat izin ke Pemprov DKI untuk menggelar reuni di kawasan Monas.

Bahkan, ia menyebut, surat permohonan itu telah dikirim sejak tiga bulan lalu.

Meski demikian, ia mengaku masih menunggu arahan lebih lanjut dari Habib Rizieq terkait reuni tersebut.

"Oh iya itu agenda reuni masih kita bahas ya, apakah kita akan laksanakan seperti biasa tahun-tahun yang lalu atau ada perubahan, kita nunggu setelah beliau istirahat beberapa hari nanti, baru kita bicarakan," kata Slamet kepada wartawan di Petamburan III, Jakarta Pusat, Selasa (11/10/2020).

"Yang jelas surat kepada Monas dan Pemda DKI sudah kita layangkan 3 bulan yang lalu untuk permohonan acara reuni 212," tambahnya.

Baca juga: Politisi Demokrat Minta PA 212 Batalkan Rencana Reuni di Monas

Baca juga: Polisi Belum Simpulkan Motif Penusukan Timses Cawalkot Makassar di Jakarta Pusat

Baca juga: Libur Kompetisi, Gelandang Persib Bandung Pilih Pulang ke Bogor

Pemprov DKI Tunggu Masukkan Dinas Kesehatan

Pemprov DKI Jakarta membuka peluang memberi izin reuni akbar alumni 212 digelar di kawasan Monumen Nasional (Monas) pada 2 Desember 2020 mendatang.

Hal ini disampaikan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) DKI Jakarta Taufan Bakri saat ditemui di kantornya.

Anak buah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini menyebut, saat ini Monas masih ditutup untuk umum.

Adapun penutupan Monas telah dilakukan sejak Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pertama kali diterapkan di ibu kota pada awal April lalu.

PSBB diterapkan guna menekan angka kasus Covid-19 yang terus meroket.

"Belum buka, (sampai sekarang) masih dilarang," ucapnya, Rabu (11/11/2020).

Meski masih ditutup, bukan berarti Monas tak bisa digunakan untuk menggelar acara reuni akbar alumni 212.

Taufan menjelaskan, ada beberapa faktor lain yang bakal dipertimbangkan sebelum pihaknya mengeluarkan keputusan.

"Bukan enggak bisa. Tergantung, kami melihatnya dari aspek banyak ya," ujarnya.

Beberapa aspek itu nantinya bakal dibahas bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI.

Kemudian, Dinkes DKI bakal memberikan masukan terkait pandangannya soal bisa tidaknya protokol kesehatan diterapkan dalam acara tersebut.

"Jaga protokol kesehatan. Kemudian, bantuan polisi untuk keamanan. Mengundang para penyelenggara untuk tertib, fasilitas sanitizernya tuh. Termasuk buang air," kata dia.

Sampai saat ini, acara reuni akbar alumni 212 itu disebut Taufan, belum menjadi prioritas puhaknya.

"Acara 212 belum kami masukkan ke agenda besar. Dia ajukan Desember, itu barengan natal dan tahun baru," tuturnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved