Pilkada Kota Tangsel

Survei Indikator Tentang Pilkada Tangsel: Muhamad-Saraswati Salip Benyamin-Pilar, Selisih Tipis

Hasil survei terbaru dari Indikator Politik Indonesia tentang elektabilitas kandidat paslon pada Pilkada Tangsel.

TribunJakarta.com/Jaisy Rahman Tohir
Rapat pleno terbuka yang diadakan KPU Tangerang Selatan (Tangsel), memutuskan nomor urut pasangan calon yang akan berlaga pada Pilkada Tangsel 2020, di Swiss-belhotel, Serpong, Kamis (24/9/2020). 

TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG SELATAN - Lembaga survei Indikator Politik Indonesia, merilis hasil survei terkait elektabilitas tiga pasangan calon (paslon) yang berlaga pada Pilkada Tangerang Selatan (Tangsel) 2020.

Seperti diketahui, tiga pasangan calon itu adalah, nomor 1  Muhamad - Rahayu Saraswati yang diusung PDIP, Gerindra, PSI, PAN dan Hanura.

Nomor 2 Siti Nur Azizah - Ruhamaben yang diusung PKS, Demokrat dan PKB.

Serta pasangan nomor 3 Benyamin Davnie - Pilar Saga Ichsan yang diusung Partai Golkar.

Angka-angka yang ditampilkan pada survei tersebut menunjukkan betapa dinamisnya elektabilitas tiga paslon.

Disiarkan secara langsung via Youtube Indikator Politik Indonesia, Selasa (17/11/2020), Burhanudin Muhtadi, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, memaparkan hasil surveinya.

Menggunakan metode multi random esampling dengan jumlah responden lebih dari 800 pemilih dari tujuh kecamatan di Tangsel, survei menunjukkan, paslon Muhamad-Saraswati berada di posisisi puncak.

Benyamin-Pilar berada di posisi kedua dan Azizah-Ruhama menghuni posisi bontot.

Baca juga: Dimintai Tolong Buatkan Susu Anak, Suami Malah Pukul dan Tendangi Istrinya

Baca juga: Sepak Terjang Calon Kapolda Metro Irjen Fadil Imran, Pernah Tangani Kasus Dugaan Chat Mesum Rizieq

Burhan menjelaskan, pihaknya menggunakan empat metode pertanyaan untuk menggali jawaban dari responden soal siapa yang  akan dipilih pada kontestasi politik lima tahunan Tangsel itu.

Pertama adalah dengan menanyakan top of mind  atau jawaban spontan, pertanyaan semi terbuka, pertanyaan dengan menyebutkan nama kandidat ketiga calon wali kota dan dengan menunjukkan foto paslon.

Pada pertanyaan top of mind, nama Muhamad paling banyak disebut dengan prosentase 22,6%, sedangkan Benyamin mendapat 19% dan Azizah 7,3%.

"Jumlah yang tidak bisa memilih kalau kita sodori metode top of mind mencapai angka yang besar 48%, padahal pemilihan sudah di depan mata," ujar Burhan memaparkan prosentase responden yang tidak bisa atau tidak mau mneyebutkan nama pilihannya.

Sedangkan menggunakan metode semi terbuka, hasilnya masih serupa secara kedudukan. 

Mantan Sekretaris Daerah Tangsel itu masih di posisi pertama.

"Simulasi semi terbuka, jadi Muhamad 34,5%, Benyamin Davnie 31,8%, nah undecided turun, 17%. Jadi ada pemilih yang bisa menyebutkan nama ketuka dosodori semi terbuka," ujarnya.

Ketika ketiga nama calon wali kota disebut, hasilnya tetap tidak berubah.

Sedangkan pada metode yang paling dekat dengan pemungutan suara, yakni dengan menyodorkan replika surat  suara, hasilnya pun tetap sama.

"Ini simulasi menggunakan foto pasangan calon, jadi bukan hanya wali kotanya, tapi juga wakilnya. Pasangan Muhamad-Rahayu mencapai 38,6%. Kemudian disusul Ben Davnie-Pilar 33,2%. Meskipun Muhamad unggul, lagi-lagi selisihnya tidak signifikan,"  ujarnya.

Burhan menyebut kedudukan Muhamad dengan Benyamin hanya berselisih tipis atau  tidak  signifikan.

Baca juga: Kesal Anaknya Dipukul di Pinggir Jalan, Mertua Bunuh Menantu di Lubuklinggau

Baca juga: 7 Obat Tradisional Berkhasiat Mengatasi Hernia, Apa Saja Bahan-bahannya?

"Karena margin erornya 3,5%, selisih antara Muhamad dengan Ben tidak signifikan secara statistik," jelasnya.

Namun dari keempat simulasi pertanyaan, setidaknya terdapat kesamaan hasil, yakni terkait kedudukan sementara ketiga paslon.

Burhan juga menjelaskan pergerakan elektabilitas ketiga paslon yang sangat dinamis.

Pada Agustus 2020, Benyamin-Pilar memimpin dengan selisih cukup jauh, meninggalkan dua paslon lainnya.

Pada bulan-bulan berikutnya, Benyamin-Pilar stagnan dan tidak menunjukkan progres kenaikan.

Sedangkan Muhamad-Saraswati terus meroket hingga akhirnya menyalip paslon dari Golkar itu.

Azizah-Ruhama juga terus naik, namun tidak sedrastis rivalnya.

"Dari semua simulasi kita menemukan hasil yang konsisten. Muhamad-Saras itu mengalami kenaikan secara positif dibandingkan Bulan Agustus, sementara Ben mengalami stagnasi dibanding bulan Oktober bahkan dibanding bulan Agustus dan mulai ada cross terutama di bulan awal November. Sementara Bu Siti Ruhama mengalami kenaikan tetapi kenaikannya lebih landai dibanding yang dialami Muhamad-Saraswati," paparnya.

Burhan menegaskan, hasil  surveinya bukanlah final.

Banyak faktor yang bisa mengubah hasil survei akademis itu.

"Wallahua'lam, saya juga enggak tahu siapa yang menang," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved