Peringati Hari AIDS Sedunia, Puluhan Warga Antusias Tes HIV Gratis di Puskesmas Kramat Jati

Pemeriksaan HIV gratis gelaran Puskesmas Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur dalam rangka memperingati hari AIDS sedunia disambut baik warga.

Penulis: Bima Putra | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA
Tampak depan loket pendaftaran pasien di Puskesmas Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (31/10/2019) 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMAT JATI - Pemeriksaan HIV gratis gelaran Puskesmas Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur dalam rangka memperingati hari AIDS sedunia disambut baik warga.

Kepala Puskesmas Kecamatan Kramat Jati Inda Mutiara pemeriksaan HIV gratis di hari pertama pada Selasa (1/12/2020) diikuti sebanyak 22 warga.

"Ada 22 warga yang ikut. Pemeriksaan ini akan terus dibuka setiap hari Senin-Jumat, sampai tanggal 20 Desember 2020 nanti," kata Inda saat dikonfirmasi di Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (1/12/2020).

Meski jumlahnya tampak minim, namun kesediaan warga mengikuti pemeriksaan HIV di Puskesmas menunjukkan tingkat kesadaran akan bahaya HIV.

Terlebih sejak pandemi Covid-19 Voluntary Counselling and Testing (VCT) atau tes sukarela jemput bola ke warga ditiadakan, tes hanya dilakukan di Puskesmas.

"Untuk pemeriksaan HIV berlangsung dari pukul 08.30 WIB sampai 12.00 WIB. Kuota warga yang ikut tes belum dibatasi, kit lihat animo masyarakat yang memanfaatkan momen ini," ujarnya.

Inda menuturkan warga yang hendak mengikuti pemeriksaan HIV gratis cukup membawa foto kopi KTP lalu selanjutnya diarahkan mengikuti tes.

Hasil pemeriksaan HIV dengan cara mengambil darah lalu diuji di labolatorium dapat langsung diketahui dalam waktu sekitar 20 menit.

"Memperingati hari AIDS sedunia ini Puskesmas Kecamatan Kramat Jati juga membuka pemeriksaan Sifilis, Hepatitis C dan rapid test Covid-19 gratis," tuturnya.

Sebagai informasi pada triwulan pertama tahun 2020 atau rentan bulan Januari-Maret Pemkot Jakarta Timur mencatat 397 kasus baru HIV/AIDS.

Wali Kota Jakarta Timur Muhammad Anwar mengatakan jumlah tersebut berdasar hasil pemeriksaan warga di 10 Puskesmas Kecamatan.

“Tentunya hal ini tidak bisa kita biarkan karena masih masa pandemi Covid-19. Kita harus melakukan pembinaan, jangan sampai dibiarkan yang bisa menimbulkan dampak lebih besar,” kata Anwar, Rabu (30/9/2020).

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved