Antisipasi Virus Corona di Bekasi
Tim Dokter Covid-19 Kota Bekasi Sebut Kasus Kematian Paling Rentan di Usia 50 Tahun ke Atas
kasus meninggal dunia di Bekasi paling rentan terjadi pada pasien usia 50 tahun ke atas.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Wahyu Aji
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI SELATAN - Ketua Tim Dokter Penanganan Covid-19 Kota Bekasi Antoni Tulak mengatakan, kasus meninggal dunia paling rentan terjadi pada pasien usia 50 tahun ke atas.
"Usia meninggal di atas 50 tahun dan punya penyakit penyerta bisa karena diabetes, hipertensi, gangguan ginjal. Itu paling sering serta penyakit paru lainnya," kata Antoni di Stadion Patriot, Selasa (1/12/2020).
Meski begitu kata dia, kasus kematian di Kota Bekasi terbilang cukup kecil jika dibanding dengan angka penularan Covid-19 di Kota Bekasi yang tembus di angka 10.095 kasus.
"Tingkat kematian kita rendah 1,6 persen, kalau nasional 3,2 persen. Jadi kami cukup berbesar hati karena kita bisa menekan. Itu tujuan kita bagaimana mencegah tingkat kematian," terangnya.
Sementara untuk kasus yang paling dominan, Covid-19 di Kota Bekasi terdapat pada warga usia produktif.
"Dari bayi sampai dewasa ada, paling banyak usia produktif 18-59 tahun. Makanya itu yang jadi sasaran vaksin nanti," ucap Antoni.
Untuk pengendalian sejauh ini, Kota Bekasi tetap menekankan pada tracing kontak melalui tes masif terhadap warga yang ditemukan klaster penularan.
"Swab tes PCR itu standar tertinggi, kalau rapid antigen untuk data epidemiologi saja. Terbukti, swab kita dapat menjangkau dan mencari kasus-kasus baru," tuturnya.
Dokter spesialis paru ini menambahkan, di RSUD Chasbullah Abdulmadjid tempatnya berdinas, memiliki empat alat PCR untuk pengujian spesimen swab tes.
"Tetapi kita melakukan cepat di RSUD Kota Bekasi kita punya mesin PCR 4 buah, jadi dalam waktu enam jam sudah ketahuan orang itu terpapar Covid-19 apa enggak," tegasnya.
ReplyForward