Antisipasi Virus Corona di Tangerang

Kronologi IGD RSUD Kabupaten Tangerang Dipenuhi Pasien Suspek Covid-19 Hari Minggu Kemarin

lasan penuh lantaran rumah sakit tersebut merupakan tempat rujukan utama perawatan pasien Covid-19 selama pandemi ini.

Penulis: Ega Alfreda | Editor: Wahyu Aji
TribunJakarta.com/Ega Alfreda
RSUD Kabupaten Tangerang yang merupakan rumah sakit rujukan pasien Covid-19 di Banten, Kamis (10/9/2020). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda

TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Ruang IGD RSUD Kabupaten Tangerang penuh dengan pasien Covid-19 sejak akhir pekan kemarin.

Kepala Humas RSUD Kabupaten Tangerang, Mohamad Rifki menjelaskan, alasan penuh lantaran rumah sakit tersebut merupakan tempat rujukan utama perawatan pasien Covid-19 selama pandemi ini.

Awalnya, pasien yang datang tanpa membawa surat keterangan bebas Covid-19, ada gejala atau tidak, semua bisa dirawat di IGD suspek Covid-19.

"Karena ruangan memberlakukan jaga jarak, idealnya ruangan IGD tersebut bisa terisi hingga sembilan pasien, atau dimaksimalkan hingga 16 pasien atau dua kali lipat dari jumlah ideal," terang Rifki, Senin (7/12/2020).

Namun, lanjut dia, pada Minggu (6/12/2020) sampai sekira pukul 18.00 WIB, ruang IGD tersebut terisi sampai 22 pasien.

"Jadi kami tutup sementara saat itu, hingga kami berusaha mengurai pasien," sambung Rifki.

Hingga kini, para tenaga medis memberlakukan uraian dengan cara skrinning pasien menggunakan PCR test.

Dari 22 pasien sampai malam hari sudah keluar 12 pasien, diantaranya negatif Covid-19 lalu dipindahkan ke IGD non-Covid, serta yang positif dipindahkan ke ruang isolasi.

"Jadi kalau si pasien negatif Covid-19 maka langsung buru-buru kita pindahkan ke IGD non Covid untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut," ungkap Rifki.

Ia memastikan, bila IGD dan rawat inap untuk pasien non Covid-19, masih aman dan tersedia ratusan tempat tidur.

Makanya, bila pasien baru datang dengan membawa hasil tes PCR negatif, maka bisa langsung ditangani. 

"Sampai saat ini kita masih berlakukan buka tutup ruang IGD suspek Covid-19, mudah-mudahan nanti sudah normal kembali," tutup Rifki.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Liza Puspadewi mengatakan, 82,5 persen tempat tidur di ruang isolasi pasien Covid-19 di wilayahnya sudah penuh.

"Jadi, itu kapasitas kita 82,5 persen. 42 persennya itu bukan orang Kota Tangerang, ya kan engga boleh diusir, harus dilayani karena Kota Tangerang rumah saktinya paling banyak," kata Liza saat dihubungi, Sabtu (5/12/2020).

Ia melanjutkan, pemerintah Kota Tangerang dalam waktu dekat akan menambah ruang isolasi untuk pasien Covid-19.

Kendati demikian, Liza tidak bisa menjabarkan lebih detail soal dimana dan kamar yang akan ditambah dalam waktu dekat.

"Kemungkinan, tapi yang pasti akan ditambah ruang isolasi karena ruang kapasitas sudah penuh memang. Saya juga informasikan ke pak wali kalau penuh ruang isolasinya," ucap Liza.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved