Pengikut Habib Rizieq Tewas

Tanggapan Ketua Setara Institute Soal 6 Laskar FPI Tewas Ditembak Polisi

Ketua SETARA Institute, Hendardi, menanggapi kasus tewasnya enam laskar Front Pembela Islam (FPI) di ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek

Penulis: Muhammad Rizki Hidayat | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Hendardi 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Muhammad Rizki Hidayat

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Ketua Setara Institute, Hendardi, menanggapi kasus tewasnya enam laskar Front Pembela Islam (FPI) di ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek, kilometer 50, pada Senin (7/12/2020) dini hari.

Mereka diduga ditembak oleh polisi.

Menurut Hendardi, kasus tersebut menjadi kontroversi lantaran aparat mengklaim penembakan terpaksa dilakukan karena enam orang ini diduga melawan.

"Di satu sisi Polri memaparkan alasan obyektif adanya ancaman terhadap jiwa manusia anggota Polri sebagai pembenaran atas tindakan represif yang dilakukan anggotanya," tutur Hendardi, dalam keterangan resminya, Selasa (8/12/2020).

Dia menilai, penggunaan senjata api yang dilakukan polisi sebaiknya tetap mengacu Peraturan Kapolri Nomor 1 Tahun 2009, tentang Penggunaan Kekuatan dalam Tindakan Kepolisian.

Juga Peraturan Kapolri Nomor 8 Tahun 2009, tentang Implementasi Prinsip dan Standar Hak Asasi Manusia dalam Penyelenggaraan Tugas Kepolisian Negara RI.

"Di sisi lain, penggunaan senjata api oleh Polri dalam mengatasi peristiwa tertentu, tetap harus mengacu pada prosedur-prosedur yang ketat dan harus dapat dipertanggung-jawabkan," tambah Hendardi.

Sementara itu, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) juga membuka suara soal enam orang Laskar FPI yang tewas ditembak kepolisian.

Komisioner Pemantauan dan Penyidikan Komnas HAM, M Choirul Anam, mengatakan telah membentuk Tim dan Penyelidikan guna menindaklanjuti kasus tersebut.

Hal ini dilakukan karena pihak FPI meminta Komnas HAM membantunya.

"Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) RI melalui Pemantauan dan Penyelidikan telah membuat Tim Pemantauan dan Penyelidikan," kata Choirul, dalam keterangan resminya, Senin (7/12/2020).

"Saat ini, Tim sedang mendalami informasi untuk memperdalam berbagai informasi yang beredar di publik," lanjutnya.

Tim tersebut, kata dia, masih mendalami informasi serta mengumpulkan sejumlah barang bukti.

"Termasuk, menggali keterangan dari FPI secara langsung yang saat ini sedang berlangsung," tambah Choirul.

"Untuk memperkuat pengungkapan peristiwa yang terjadi, kami berharap semua pihak mau bekerja sama dan terbuka. Harapan ini juga kami sampaikan kepada pihak Kepolisian," tutupnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved