Taj Yasin Berpotensi Jadi Kandidat Alternatif Ketum PPP, Berikut Analisanya
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah mengatakan sosok Taj Yasin Maimoen harus diperhitungkan oleh seluruh kader PPP
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Sosok Taj Yasin Maimoen mengemuka jelang Muktamar PPP. Kemunculan Taj Yasin jadi sosok alternatif dalam menjawab krisis ketokohan di Partai berlambang Kakbah.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah mengatakan sosok Taj Yasin Maimoen harus diperhitungkan oleh seluruh kader PPP peserta Muktamar di seluruh Indonesia.
Dedi menjelaskan, Taj Yasin memiliki dua modal utama sebagai Ketua Umum Partai. Dua Modal itu adalah modal ketokohan dan modal kemampuan konsolidasi.
Dia menilai, Wakil Gubernur Jawa Tengah itu memiliki ketokohan yang kuat. Menurut Dedi selain basisnya di Jawa, adalah kader NU, Taj Yasin merupakan trah simbol kuat PPP almarhum Mbah Maimoen Zubair.
"Punya trah garis Mbah Maimoen Zubair. Modal ketokohan itu sangat sesuai sekali dengan kondisi PPP yang saat ini mengalami krisi ketokohan," kata Dedi, Rabu (9/12/2020).
Ditambahkan Dedi, modal yang kedua adalah kemampuan konsolidasi. Meski berada di daerah, Taj Yasin justru akan mampu menggaet daerah-daerah agar para kader memiliki kesadaran yang sama bahwa PPP memerlukan sosok yang paling tidak bisa membuat kesatuan di internal partai.
Oleh karena itu, Dedi meyakini figur Taj Yasin apabila memimpin PPP akan menumbuhkan mesin elektoral yang berkorelasi terhadap popularitas partai.
Baca juga: Hasil Pilkada Tangsel Benyamin-Pilar Unggul Hitung Cepat Charta Politika dari Sampel Suara 94,33%
Baca juga: Refly Harun Kritik Respon Jokowi soal Mensos Terjerat KPK: Saya Minta Keseriusan Pak Presiden
"Dari sisi ketokohan sangat layak sekali dibandingkan tokoh lain yang ada di PPP saat ini. Mau tidak mau ada pengganti tokoh yang baru. Selain (Taj Yasin) mempunyai daya intelektual tinggi, dia punya daya rekat di internal dan elite partai," pungkasnya.
Sementara ini, figur yang muncul dan mulai melakukan konsolidasi ke beberapa daerah adalah pelaksana tugas Ketua Umum PPP yang juga kepala Bappenas, Suharso Monoarfa.
Mukmatar PPP digelar secara virtual pada tanggal 18-21 Desember dengan dibagi 9 zonasi diantaranta Makasssar, Manado, Bogor, Semarang, Medan, Palembang, Balikpapan, Serang dan Balikpapan.
PPP akan memberlakukan ketentuan khusus di masing-masing zona peserta muktamar maksimal 200 orang dengan menerapkan protokol virus corona baru (Covid-19).