Sisi Lain Metropolitan
Cerita Pilu Warga Depok Kerap Diusir dari Kontrakan: Bansos Dapat Sekali, Anak Makan Gorengan Tepung
Kesialan menghampiri Ilma Ferzia Handayani (22). Ia dapat bansos sekali selama Covid-19 dan 3 kali terusir dari kontrakan. Anak makan tepung goreng.
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Y Gustaman
Di tengah pemberitaan santer korupsi dana bansos, Ilma satu dari masih banyak orang berhak yang belum sepenuhnya mendapat bansos.
"Dapat bansos sekali doang pas awal pandemi. Berikutnya sampai sekarang enggak pernah lagi," katanya.
Padahal, menurut Ilma dirinya pantas mendapatkan bansos.
"Kan itu bantuan untuk warga terdampak. Saya juga terdampak. Motor suami saya buat ngojek ditarik leasing karena memang kan pendapatan ojol enggak tentu dan menurun," jelasnya.
Tak mau terus meratapi keadaan, berbagai upaya terus dilakukan Ilma dan Asep guna keberlangsung hidup ketiga anaknya.
Setiap kali ada yang menawarkan pekerjaan, Asep selalu mengikutinya. Sementara Ilma menjadi buruh cuci gosok dadakan.
"Apa ajalah kami kerjain. Asalkan ada uang buat beli beras buat anak-anak pada makan. Anak-anak enggak adil, jadi kami mengusahakan yang penting ada beras dulu," jelasnya.
Alhasil, ketika sudah tak ada uang sepeserpun ia terpaksa menjual barang-barang yang ada di rumahnya.
Barang pertama yang dijualnya ialah ponsel miliknya dan Asep.
Disusul dengan lemari, kulkas dan kasur yang menjadi alas mereka berlima tidur serta berlindung dari dinginnya angin malam.
Uang dari semua itu sangat ILMA butuhkan. Di pikirannya, suatu saat kondisi perekonomian dirinya dan suami pulih, barang-barang itu bisa dibeli lagi.
"Tapi kan kalau perut anak enggak bisa ditunda. Jadi memang harus ikhlasin semua yang udah jadi jalannya," lanjut Ilma.
Pinjam HP tetangga untuk belajar
Sayangnya, pilihan menjual barang-barang tersebut cukup berdampak untuk masalah pendidikan anak sulungnya, Dika.
Dika yang kini duduk di bangku kelas 1 SDN 03 Pasir Gunung Selatan, sangat memerlukan handphone untuk menunjang Pelajaran Jarak Jauh atau PJJ.