50 Emak-emak di Cipinang Besar Utara Jatinegara Turun Tangan Usir Kelompok Pemuda Bersenjata Tajam
Emak-emak melakukan perlawan terhadap kelompok pemuda bersenjata tajam yang menyerang dan menjarah di Jalan Bekasi Timur IV, Cipinang Besar Utara.
Penulis: Bima Putra | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, JATINEGARA - Kelompok pemuda bersenjata tajam yang melakukan penyerangan di Jalan Bekasi Timur IV, Kelurahan Cipinang Besar Utara, tak menyiutkan nyali emak-emak.
Dalam penyerangan pada Jumat (11/12/2020) jelang tengah malam, emak-emak warga setempat justru berdiri di garis depan.
Mereka mengusir kelompok pemuda bersenjata tajam pelaku penyerangan itu.

Warga setempat Sudrajat (55) mengatakan sedikitnya 50 emak-emak turun tangan menghalau kelompok pemuda bersenjata tajam berjumlah sekitar 20 orang.
"Pokoknya sepanjang Jalan Bekasi Timur IV ini penuh emak-emak semua," kata Sudrajat di Jatinegara, Jakarta Timur, Sabtu (12/12/2020).
Baca juga: Sekelompok Pemuda Bersenjata Tajam Serang Warga Cipinang Besar Utara, Pedagang Kaki Lima Kabur
"Mereka yang pada ngusir pelaku. Diuisrnya ya diomelin sampai pelaku mundur," ia menegaskan.
Hasilnya puluhan pelaku yang sempat merangsek hingga ke Sekretariat RW 07 sambil menenteng celurit, samurai, dan golok berhasil 'dipukul mundur' hingga sekitar 100 meter.
Sebelum emak-emak tersebut keluar, kelompok pemuda bersenjata tajam itu membabi buta memecahkan kaca Sekretariat RW 07 dan kaca gerobak pedagang di sepanjang Jalan Bekasi Timur IV.
"Sebenarnya anak muda di sini juga emosi mau balas menyerang, tapi ditahan."
Baca juga: Calon Wakil Wali Kota Rahayu Saraswati Kaget dengar Kabar Ketua KPU Tangsel Wafat Positif Covid-19
Baca juga: Peringatan Keras Polisi Kepada 5 Tersangka Pelanggaran Prokes: Serahkan Diri Atau Ditangkap
Baca juga: Sekelompok Pemuda Bersenjata Tajam Serang Warga Cipinang Besar Utara, Pedagang Kaki Lima Kabur
"Takutnya kalau kita balas nanti makin panjang dan ada korban. Makannya emak-emak ini yang keluar, ngusir pelaku," imbuh Sudrajat.
Sudrajat menuturkan saat awal kejadian pengurus RW bergegas menutup seluruh pagar gang warga agar pelaku tak merangsek lebih jauh ke permukiman.
Nahas, penutupan pagar gang dengan gembok juga bertujuan mencegah para pemuda membalas serangan di satu sisi membuat pelaku merasa di atas angin.
Baca juga: Fakta Menarik Jelang Derbi Manchester: Man City Punya Catatan Bagus di Kandang Setan Merah
Setelah gagal masuk ke gang permukiman, para pelaku kembali melempari petasan ke arah rumah warga.
Letus petasan ini yang menyulut emosi emak-emak sehingga bereaksi.

"Akhirnya emak-emak keluar dari gang. Namanya orangtua kan khawatir, kalau rumah terbakar karena petasan bagaimana. Sementara anak-anak mereka enggak boleh keluar rumah," tuturnya.
Nyali puluhan emak-emak yang berhasil menghalau kelompok pelaku akhirnya menular ke para pemuda setempat.
Pada pemuda pun ikut memberikan perlawanan.
Naziih (27), warga setempat mengatakan perlawanan pemuda ini akhirnya berhasil mengusir seluruh pelaku kabur dari Jalan Bekasi Timur IV sepenuhnya.
"Namanya kita (pemuda) diam terus sementara rumah diserang kan lama-lama kesal juga," ujar Naziih.
"Apalagi sampai menjarah pedagang di sini, padahal pedagang di sini kan nyari uang," imbuh dia.
Berkat perlawanan pemuda setempat juga, pelaku tak sampai menjarah pagar Gang Mayong setinggi dan selebar 1,5 meter.
Pagar yang hendak diangkut ke angkot berhasil direbut.
Baca juga: Dalam 4 Bulan, Warga Cipinang Besar Utara Tujuh Kali Diserang Kelompok Bersenjata Tajam
Meski demikian, warga tetap merugi karena harus merogoh uang untuk menyewa tukang las memperbaiki pagar.
"Kita mau diam terus bagaimana, sementara mereka terus menyerang."

"Ini bukan tawuran, karena kita (warga Cipinang Besar Utara) yang diserang. Motifnya apa juga kita enggak tahu," ujar Naziih.
Warga di Jalan Bekasi Timur IV sudah beberapa kali diserang hingga menimbulkan korban luka.
Pada Kamis (29/10/2020) sekira pukul 05.20 WIB dua warga RW 07 mendapatkan luka senjata tajam akibat penyerangan serupa.
Naziih menduga pelakunya sama dengan kejadian terbaru.
"Tapi yang terakhir ini paling brutal, karena sampai ada penjarahan, perusakan," tutur Naziih.
Setidaknya ada dua mobil warga rusak, cermin cembung lalu lintas juga turut hancur ditebas para penyerang dan penjarah menggunakan senjata tajam.
Polisi Jaga Permukiman
Kasus penyerangan kelompok pemuda bersenjata tajam di Jalan Bekasi Timur IV belum tuntas.
Baca juga: Pemeriksaan Perdana Kasus Kerumunan di Petamburan, Penyidik Polri Cecar Rizieq Shihab 10 Pertanyaan
Ketua RW 07 Afrizal mengatakan aparat masih berjaga di sekitar lokasi mengantisipasi adanya serangan susulan yang dilakukan kelompok pelaku.
"Permintaan Kapolres (Jakarta Timur) agar dijaga 24 jam. Memang dari semalam sudah banyak aparat berjaga," ucap Afrizal.
Baca juga: Lacak Penularan Covid-19: Keluarga Bambang Dwitoro, Pegawai KPU Tangsel, Awak Media Swab Test
Personel yang menjaga terdiri dari anggota Polres Metro Jakarta Timur, Polsek Jatinegara, Brimob, dan TNI AD.
Polisi masih menyelidiki penyerangan disertai penjarahan.

Hingga Sabtu siang jajaran Satreskrim Polrestro Jakarta Timur masih mengumpulkan bukti terkait identitas dan keberadaan para pelaku.
"Dari warga sudah memberi keterangan ke Polres, rekaman CCTV, dan bukti penyerangan lain juga sudah diserahkan. Untuk kelanjutan kasusnya ya kita menyerahkan ke polisi saja," ujarnya.
Afrizal menambahkan, kasus penyerangan sudah beberapa kali terjadi.
"Bulan September-Oktober itu empat kali kejadian, November-Desember tiga kali, jadi sudah tujuh kali kejadian. Tapi yang terakhir ini paling parah," tegas Afrizal.
Bila di enam kasus penyerangan sebelumnya kelompok pelaku hanya mengincar warga, pada Jumat malam pedagang kaki lima (PKL) ikut menjadi sasaran.
Sedikitnya delapan pelaku usaha di sepanjang Jalan Bekasi Timur IV mengalami kerugian materil akibat kaca gerobaknya dirusak hingga dijarah.
"Kasus penyerangan terakhir sebenarnya selesai secara mediasi, enggak lanjut di polisi. Dimediasi aparat dan pihak Kecamatan. Tapi enggak tahu kenapa ini kok ada penyerangan lagi," ujarnya.
Afrizal menuturkan keributan di Jalan Bekasi Timur IV pada Jumat malam murni penyerangan terhadap warganya, bukan tawuran kelompok warga.
Pasalnya warga tidak melakukan perlawanan, dia memastikan tidak ada satu pun warganya yang mengalami luka karena saat kejadian 'mengalah'.
"Penyerangan kemarin malam ini murni tindak kriminal. Kita sudah bikin laporan ke Polres (Jakarta Timur), kerugian juga sudah didata. Harapannya enggak ada penyerangan lagi," tuturnya.