Pengawas TPS di Nunukan Meninggal, Dugaan Kelelahan Hingga Motor Tabrak Trotoar
Suardi, Pengawas TPS di Nunukan, Kalimantan Utara meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan diduga karena kelelahan.
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Suardi, Pengawas Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Nunukan, Kalimantan Utara meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan diduga karena kelelahan.
Suardi sempat menjalani perawatan intensif selama tiga hari di ruang Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD Nunukan, Kalimantan Utara.
Ketua Bawaslu Nunukan Mochamad Yusran menuturkan koronologis kecelakaan tersebut.
Suardi, kata Yusran, mengalami kecelakaan tunggal pada Rabu, 9 Desember 2020 pukul 20.00 Wita, saat hendak menuju ke sekretariat Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) Nunukan Selatan untuk melaporkan hasil pengawasannya.
Diduga karena kelelahan membuatnya tidak fokus dan out of control.
Sepeda motornya menabrak trotoar sehingga ia mengalami benturan cukup keras di bagian kepala, Suardi bahkan sempat pingsan.
Saat ditemukan warga yang melintas, ia siuman dan muntah muntah, sebelum akhirnya dirujuk ke RSUD Nunukan dengan pendarahan hebat di kepala.
‘’Setelah berjuang, saudara kita, salah satu pengawas TPS kita, meninggal di RSUD Nunukan hari ini pukul 03.00 wita, duka mendalam bagi beliau dari kami para penyelenggara Pemilu,’’ujar Yusran, Minggu (13/12/2020).
Jenazah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sedadap Nunukan Selatan tidak jauh dari tempat tinggalnya.
Ucapan bela sungkawa dari Ketua Bawaslu RI
Kematian Suardi mendapat perhatian khusus dari ketua Bawaslu RI Abhan.
Mendiang Suardi dikatakan salah satu pejuang demokrasi, sehingga Abhan berpesan agar Bawaslu Nunukan memperhatikan segala kebutuhan almarhum pasca meninggal khususnya klaim BPJS Ketenagakerjaannya.
‘’Bapak Ketua Bawaslu RI langsung menghubungi saya, pesannya jangan sampai almarhum terbiar, dalam artian klaim BPJS-nya harus diuruskan."
"Bagaimanapun tenaga pengawas TPS adalah salah satu palang pintu yang turut andil dalam menyukseskan Pemilu,’’lanjut Yusran.