Pembangunan WC Ratusan Juta, Begini Rincian Biaya Versi Dinas Cipta Karya Kabupaten Bekasi
Biaya ratusan juta untuk tiap proyek WC di sekolah dihitung per meter senilai Rp5,8 juta. Angka itu sudah termasuk pajak sebesar 12 persen.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Erik Sinaga
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, CIKARANG UTARA - Dinas Cipta Karya dan Penataan Ruang Kabupaten Bekasi menilai, anggaran pembangunan water closet (WC) di sejumlah sekolah sudah sesuai dengan perhitungan biaya.
Hal ini disampaikan Kepala Bidang Bangunan Negara Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Bekasi, Benny Sugiarto Prawiro saat mendampingi Bupati meninjau SDN Karangraharja 02, Cikarang Utara, Selasa (15/12/2020).
Berdasarkan data di situs lpse.bekasikab.go.id, salah satu sekolah yang menerima kegiatan pembangunan WC yakni, SD Negeri Magunjaya 04, Jalan Kedondong, Kecamatan Tambun Selatan senilai Rp196,8 juta.
Dalam situs itu juga disebutkan, pagu anggaran yang disediakan mencapai Rp198,5 juta hanya untuk sarana penunjang toilet sekolah.
Pemkab Bekasi juga melakukan kegiatan serupa di SMP Negeri 4 Cikarang Barat. Nilai anggaran yang dihabiskan untuk membangun sarana penunjang pendidikan di lingkungan sekolah ini tidak jauh berbeda yakni, Rp196,9 juta.
Benny mengatakan, biaya ratusan juta untuk tiap proyek WC di sekolah dihitung per meter senilai Rp5,8 juta. Angka itu sudah termasuk pajak sebesar 12 persen.
"Jadi kita hitung harga satuan per meter persegi dengan bangunan tidak tingkat dan sederhana itu Rp 5,8 juta. Jika tanpa pajak sekitar Rp4,3 juta," kata Benny.
Pembangunan WC seharga Rp196 juta di tiap sekolah lanjut dia, memiliki luas bangunan 3,5 x 3,6 meter ditambah selasar 14 meter sehingga total luasnya 35,8 meter persegi.
"Karena luasan bukan hanya untuk toilet ini, tapi ada biofilter, toren, dan westafel pijak, kita terdesain terpisah dari bangunan utama. Karena persyaratan seperti itu, untuk penanganan virus (Covid-19)," terang Benny.
Benny menambahkan, spesifikasi bahan bangunan yang disediakan juga menggunakan material terbaik.
"Untuk urinoir, secara Toto (merek), westafel, atapnya kusen menggunakan alumunium, dan pintu dengan double L. Jadi memang desainnya untuk mempermudah cara membersihkan karena toilet yang ada sebelumnya kan lembab," papar Benny.
Selain bangunan WC utama, proyek ini juga menyertakan fasilitas lima westafel di lingkungan sekolah dengan konsep adaptasi kebiasaan baru (AKB) penunjang kagiatan belajar tatap muka.
Baca juga: Dalam Tiga Pekan, 2 Minimarket di Jakarta Timur Dibobol Maling
Baca juga: Pemkab Bekasi Bangun WC Bernilai Ratusan Juta, Bupati: Dalam Rangka Pembelajaran Tatap Muka
Baca juga: Bupati Bekasi Sebut Pembayaran Proyek WC Ratusan Juta Bisa Disesuaikan Setelah Rampung
"Luas 35,8 meter persegi termasuk pekerjaan water tank dan pekerjaan westafel yang tersebar di sana ada lima buah dengan keran injak beriku instalasinya," tegas dia.
Selain biaya utama Rp5,8 juta per meter persegi, anggaran ratusan juta juga sudah dihitung dengan keuntungan kontraktor yang menggarap proyek WC tersebut.
"Tanpa pajak dan keuntungan itu harganya Rp149 juta, tapi kan ada pajak dan keuntungan kontraktor sebesar 10-15 persen itu ketentuan APBD," tegas dia.