Aksi 1812

14 Anak Muda Diamankan di Tol Balaraja Ingin ke Istana Negara Aksi Pembebasan Habib Rizieq Shihab

Polresta Tangerang Polda Banten menggelar Operasi Yustisi di 3 titik gerbang tol, Kamis (17/12/2020) tengah malam.

Penulis: Ega Alfreda | Editor: Wahyu Aji
ISTIMEWA
Operasi Yustisi oleh Polresta Tangerang di Gerbang Tol Balaraja, Kabupaten Tangerang dan diamankan 14 orang yang didominasi anak di bawah umur, Kamis (17/12/2020) tengah malam. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda

TRIBUNJAKARTA.COM, BALARAJA - Polresta Tangerang Polda Banten menggelar operasi yustisi di 3 titik gerbang tol, Kamis (17/12/2020) tengah malam.

Tiga gerbang tol itu adalah Gerbang Tol Balaraja Barat, Gerbang Tol Balaraja Timur, dan Gerbang Tol Kedaton.

Kapolresta Tangerang Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi menerangkan, dari Operasi Yustisi itu diamankan 14 orang yang didominasi anak di bawah umur.

Keempat belas orang itu, diamankan lantaran melanggar protokol kesehatan.

Operasi Yustisi oleh Polresta Tangerang di Gerbang Tol Balaraja, Kabupaten Tangerang dan diamankan 14 orang yang didominasi anak di bawah umur, Kamis (17/12/2020) tengah malam.
Operasi Yustisi oleh Polresta Tangerang di Gerbang Tol Balaraja, Kabupaten Tangerang dan diamankan 14 orang yang didominasi anak di bawah umur, Kamis (17/12/2020) tengah malam. (ISTIMEWA)

"Kami amankan 14 anak rata-rata usia 13-19 tahun. Mereka membonceng mobil bak terbuka," ujar Ade.

Berdasarkan keterangan yang disampaikan kepada petugas, ke-14 anak itu hendak bertolak ke Jakarta untuk mengikuti aksi di depan Istana Negara soal pembebasan Habib Rizieq Shihab.

Hingga saat ini mereka masih dimintai keterangan.

Ade pun memberikan imbauan dan edukasi mengenai dampak pandemi Covid-19 terlebih, saat ini Jakarta sedang dalam status zona merah.

"Apalagi kalau mau ikut aksi demonstrasi, itu berpotensi menimbulkan kerumunan. Andai ada perbedaan pandangan, silakan agar menempuh jalur hukum," imbau Ade.

Terkait Operasi Yustisi, Ade menyebut tidak hanya dilakukan di 3 Gerbang Tol.

Namun juga dilakukan di wilayah perbatasan Kabupaten Tangerang dan Kabupaten Serang. Kemudian dilaksanakan di wilayah Solear, dan di perbatasan dengan daerah Tangerang Selatan.

"Tiap titik rata-rata ditempatkan 35 personel yang akan siaga hingga besok siang," terangnya.

Ade meminta kerja sama semua pihak terutama para orang tua agar mengawasi anak-anaknya.

Sebab, kebanyakan mereka mengaku mendapatkan ajakan melalui media sosial untuk ikut aksi.

"Mohon sama-sama kita jaga anak-anak kita dan bergotong-royong melaksanakan protokol kesehatan," kata Ade.

Polisi tak izinkan aksi 1812

Persaudaraan Alumni 212 buka suara soal Aksi 1812 yang rencananya digelar Jumat besok, tetapi tak mendapatkan izin dari Polda Metro Jaya.

Ketua Umum PA 212 Slamet Ma'arif kemudian membagikan poster yang menyebut Aksi 1812 tetap digelar sesuai rencana.

"Sesuai dengan UU no 9 tahun 1998 pasal 13, Korlap Aksi ANAK NKRI sudah menyampaikan surat pemberitahuan ke Polda Metro Jaya pada hari Selasa lalu," tulis isi poster tersebut dilihat Tribunnews, Kamis (17/12/2020).

Sehingga, dikatakan Slamet, polisi seharusnya melindungi aksi besok.

Baca juga: Ada Rencana Aksi 1812 di Istana Negara, Kapolda Metro Jaya: Keselamatan Masyarakat Hukum Tertinggi

"Dan wajib dijaga pihak kepolisian, bukan dihalang-halangi," pungkasnya.

Adapun Polda Metro Jaya tak mengeluarkan izin atau Surat Tanda Terima Pemberitahuan (STTP) terkait rencana Aksi 1812 yang digelar oleh gabungan ormas Islam ANAK NKRI.

"Ya tidak mengeluarkan izin tidak dikeluarkan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus.

Yusri menyebut polisi bakal melakukan upaya preventif agar tidak ada kerumunan di ibu kota. Pasalnya, Aksi 1812 berpotensi menimbulkan kerumunan massa.

"Preventif kita mulai dari bekasi dari daerah kita sampaikan kalau ada kerumunan massa. Kita sampaikan tidak boleh ada kerumunan. Operasi kemanusiaan yang akan kita lakukan," lanjut Yusri.

Baca juga: Aksi 1812: Ribuan Brimob Dikerahkan, Polda Banten Sekat Massa Arah Jakarta, Respons Kapolda DKI

Selain itu, Polda Metro juga akan menurunkan personel di lapangan.

"Tetap ada. Nanti akan kita sampaikan, kita akan rapat dulu," pungkasnya.

Diketahui, dari poster yang diterima Tribunnews, beberapa tuntutan oleh ANAK NKRI akan disuarakan dalam aksi Jumat besok.

Tuntutan pertama yakni meminta pengusutan tuntas terhadap enam laskar FPI yang tewas oleh polisi di Tol Jakarta-Cikampek KM 50.

Tuntutan kedua yakni meminta Imam Besar Habib Rizieq Shihab yang ditahan di Polda Metro Jaya agar dibebaskan.

Kemudian, tuntutan ketiga yakni meminta agar kriminalisasi terhadap ulama dihentikan. Selain itu, mereka juga menegaskan agar tak ada lagi diskriminasi hukum.

Polda Banten Lakukan Penyekatan Massa Aksi 1812 yang Hendak ke Jakarta

Polda Banten melakukan penyekatan pergerakan massa yang akan menuju Jakarta untuk ikut aksi bertajuk 1812 oleh simpatisan Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.

Penyekatan massa dipimpin langsung Wakapolda Banten Brigjen Pol Ery Nursatari di Gerbang Tol Serang Timur. Kamis (17/12/2020).

Petugas gabungan melakukan pemeriksaan terhadap kendaraan umum maupun pribadi yang akan masuk ke tol arah Jakarta.

"Saat ini Masih Kondisi Pandemi Covid-19, kepada masyarakat yang akan ke Jakarta, apalagi ikut melakukan penyampaian aspirasi terkait penegakan hukum terhadap MRS agar pulang ke rumah masing-masing," ujar Ery dari keterangan resminya.

Baca juga: Bukan Digelar PA 212, Novel Bamukmin Sebut Aksi 1812 akan Dilaksanakan Besok

Saat ini, kata Ery, masyarakat yang akan keluar masuk wilayah Jakarta sudah diperketat mengantisipasi penyebaran Covid-19 di Ibu Kota.

"Saya minta masyarakat untuk menunda bepergian ke wilayah Jakarta, karena pemberlakuan protokol kesehatan di Jakarta diperketat," kata Ery.

Ery menegaskan, masyarakat yang kedapatan menggelar kegiatan yang menyebabkan kerumunan akan diberi tindakan tegas pembubaran hingga penegakkan hukum.

Aksi 1812

Diketahui, massa simpatisan Rizieq Shihab yang mengatasnamakan Aliansi Nasional Anti Komunis (ANAK) NKRI akan menggelar aksi bertajuk 1812 di Istana Negara, Jakarta Pusat, pada Jumat besok.

Aksi itu untuk menuntut pengungkapan kasus penembakan terhadap enam laskar khusus FPI oleh polisi.

Namun, Polda Metro Jaya memastikan tidak mengeluarkan izin aksi bertajuk 1812.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Polda Banten Jaga Pergerakan Massa Aksi 1812 FPI ke Jakarta, Kendaraan Masuk Tol Akan Diperiksa" (*)

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved