Aksi 1812
Tanggapi Rencana FPI Gelar Aksi 1812, Refly Harun Ingatkan Agar Hati-hati Terhadap Penyusup
Refly Harun menanggapi rencana Front Pembela Islam (FPI) dkk yang akan menggelar aksi 1812 di depan Istana pada Jumat (18/12).
Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Muji Lestari
TRIBUNJAKARTA.COM - Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun menanggapi rencana Front Pembela Islam (FPI) dkk yang akan menggelar aksi 1812 di depan Istana pada Jumat (18/12).
Padahal, Polda Metro Jaya tak mengeluarkan izin mengenai rencana aksi tersebut.
Kepastian rencana FPI menggelar aksi 1812 ini setelah adanya pernyataan Ketua Umum PA 212 Slamet Maarif yang mengaku telah melayangkan surat pemberitahuan ke polisi.
TONTON JUGA:
Slamet menjelaskan, surat pemberitahuan itu telah cukup untuk menggelar aksi 1812.
Baca juga: Ada Aksi 1812 di Sekitar Istana Negara, Polda Metro Jaya Siapkan Rekayasa Lalu Lintas
Dilansir dari vlognya, Refly Harun menyoroti tiga bagian dari aksi 1812 yang akan digelar. Pertama, mengenai pernyataan Polda Metro Jaya yang tidak mengeluarkan izin.
FOLLOW JUGA:
Kedua, mengenai tuntutannya dan ketiga mengenai protokol kesehatan.
"Terkait izin sepanjang pengetahuan saya, yang namanya demonstrasi itu hak konstitusional yang dijamin UUD 1945. Karena itu tidak membutuhkan izin, cukup pemberitahuan," ucap Refly Harun.
Refly menilai, pemberitahuan cukup dilakukan agar petugas keamanan mengantisipasi.
Baca juga: Putri Delina Pindah dari Rumah Sule, Sikap Kocak Jeffry Reksa Ramai Diperbincangkan
"Salah satunya rekayasa lalu lintas supaya pengguna jalan tak terganggu dan demokrasi tidak ricuh. Tetapi bukan berarti izin harus diberikan terlebih dahulu karena demonstrasi harus izin maka tak sesuai prinsip UUD 1945," aku Refly Harun.

Menurut Refly Harun, demonstrasi itu merupakan ekspresi diri atau kelompok terhadap suatu hal.
"Jadi jangan dibilang sampah demokrasi, itu saluran untuk memberikan pendapat. Yang tak boleh itu anarki, sehingga ini petugas keamanan menjaga agar demonstrasi tak berujung pada perusakan."
Baca juga: Lesty Kejora Pamer Cincin Dianggap Tanda Serius Rizky Billar, Ady Sky Ungkap Faktanya: Doain Aja
"Tetapi tetap harus memperhatikan penyusup yang terkadang sengaja membuat kacau aksi unjuk rasa untuk kepentingan tertentu, bisa jadi bukan untuk kepentingan demonstran tetapi kepentingan pihak lain supaya mendapatkan kesan jika demonstrasi hanya memicu kekacauan," jelas Refly Harun.
Refly meminta agar publik menghargai seluruh pihak baik yang demonstrasi maupun petugas keamaman sehingga berjalan lancar.