Bagus Kahfi Tak Pernah Berpikir Gabung FC Utrecht, Kejadian Ini Justru yang Mengubah Nasibnya
Setibanya di Belanda, Bagus masih tak memiliki pemikiran untuk bergabung dengan mantan klub Irfan Bachdim dan Stefano Lilipaly itu.
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Cedera adalah hal yang paling dihindari para pesepakbola.
Bukan cuma lantaran risiko terhadap kemampuan sang pemain saat kembali ke lapangan hijau, cedera juga kerap mengancam kelanjutan karier pemain tersebut.
Namun, tak selamanya cedera menjadi hal buruk.
Bisa jadi, cedera adalah awal baik bagi cedera seorang pemain.
Hal yang terjadi pada Bagus Kahfi misalnya. Cedera menjadi pintu pembuka perkenalan dirinya dengan tim yang mewujudkan mimpinya berkarier di Eropa.
Pemain FC Utrecht, Bagus Kahfi, menjelaskan bahwa pada awalnya dirinya tak punya niatan bermain di Liga Belanda.
Pemain muda Indonesia, Bagus Kahfi, mengungkap kisah awal mula dirinya terdampar di FC Utrecht.
Kisah itu diceritakan Bagus saat menjalani bincang-bincang bersama pemain Persita Tangerang, Hamka Hamzah, di kanal Youtube Hamka Story 23.
Bagus memang akan segera bermain di Liga Belanda bersama FC Utrecht.
Saudara kembar Bagas Kaffa itu mendapat tawaran kontrak selama 18 bulan untuk bermain di tim junior FC Utrecht, Yong Utrecht.
Menurut Bagus, pada mulanya dirinya tak punya niatan sama sekali untuk bermain di Belanda.
Kisahnya terdampar di FC Utrehct bermula saat direktur Garuda Select, Dennis Wise, memintanya terbang ke Negeri Kincir Angin itu.
Padahal, saat itu Bagus tengah menjalani terapi di Lewin Clinic, Inggris.
Bagus memang mengalami cedera parah di bagian engkelnya saat menjalani laga uji coba bersama Garuda Select pada Maret lalu.
"Saya sangat kaget ketika Dennis Wise menghubungi saya, suruh mengurus visa buat ke Belanda tanpa saya balik ke Indonesia," ungkap Bagus di kanal Youtube Hamka Story 23 (19/20/2020).
Baca juga: Pemain AC Milan Rafael Leao Cetak Gol Tercepat di Liga Italia, Ternyata Begini Persiapannya
Baca juga: Jelang Chelsea Vs West Ham, Lampard: The Blues Turun Performa 20 Persen
"Nah itu (FC Utrecht) tidak ada di daftar (keinginan) saya sebelumnya."
"Pas itu saya masih terapi, di Inggris juga, langsungnya buat visa, terus seminggu kemudian saya berangkat ke Belanda," imbuhnya.
Setibanya di Belanda, Bagus masih tak memiliki pemikiran untuk bergabung dengan mantan klub Irfan Bachdim dan Stefano Lilipaly itu.
Dalam pemikirannya, dia hanya akan menjalani perawatan di FC Utrecht.
Siapa sangka, FC Utrecht tertarik untuk merekrut Bagus ke tim junior mereka.
"Awalnya emang penyembuhan," tuturnya.
"Tapi mereka melihat perkembangan dan mereka juga mau mengambil risiko, karena mereka juga tahu kalau saya habis cedera."
"Saya sudah berusaha semaksimal mungkin, saya juga merasa kurang karena ga ada apa-apanya dibanding sama pemain-pemain sana," tuturnya.
Bagus pun menegaskan bahwa semua hal ini tak bisa terjadi tanpa campur tangan Dennis Wise.
"Pastinya Dennis Wise meyakinkan mereka untuk mendatangkan saya," kata Bagus.
Dennis Wise memang memiliki peran besar di balik kiprah para pemain Garuda Select yang mendapat tawaran bermain di luar negeri.
Legenda Chelsea itu menjadi aktor di balik layar yang membuat Bagus Kahfi bisa masuk dalam radar FC Utrecht.
Hal serupa juga terjadi pada kisah Brylian Aldama yang bermain di Liga Kroasia.
Dennis Wise menjadi sosok yang menghubungkan Brylian dengan klub HNK Rijeka yang bermain di liga utama Kroasia.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Gara-gara Cedera, Bagus Kahfi Bisa Berkenalan dengan FC Utrecht: Awalnya Tak Niat Gabung