Antisipasi Virus Corona di Tangsel

Kematian Covid-19 di Tangsel Melonjak, Petugas Makam TPU Jombang Kekurangan Peralatan Gali Tanah 

Wabah Covid-19 di Tangerang Selatan (Tangsel) semakin mengganas, petugas gali kubur di TPU Jombang kekurangan alat-alat untuk menggali yakni pacul.

Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Wahyu Septiana
TRIBUNJAKARTA.COM/JAISY RAHMAN TOHIR
Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jombang, Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel), Senin (25/5/2020). Wabah Covid-19 di Tangerang Selatan (Tangsel) semakin mengganas, petugas gali kubur di TPU Jombang kekurangan alat-alat untuk menggali yakni pacul. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com Jaisy Rahman Tohir 

TRIBUNJAKARTA.COM, CIPUTAT - Wabah Covid-19 di Tangerang Selatan (Tangsel) semakin mengganas, setiap harinya terus saja ada warga yang terpapar virus ganas itu.

Per hari ini, Senin (28/12/2020), Dinas Kesehatan Provinsi Banten, mencatat wilayah Tangsel sebagai zona merah risiko penularan Covid-19

Sejak kasus pertama muncul pada pertengahan Maret 2020 lalu, hingga saat ini, sudah ada 3.625 kasus Covid-19 di Tangsel

Sebanyak 410 orang di antaranya masih menjalani perawatan di rumah sakit, isolasi mandiri di rumah atau isolasi terpusat di Rumah Lawan Covid-19 Tangsel

Sebanyak 3.045 orang sudah dinyatakan sembuh. Sedangkan 170 orang meninggal dunia.

Wali Kota Tangsel, Airin Rachmi Diany, menyatakan dalam keterangan resminya bahwa lonjakan kasus Covid-19 yang tertinggi adalah pada Desember 2020.

Pernyataan yang sama juga disampaikan Tabroni, Kepala Pengurus Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jombang, Ciputat, yang khusus diperuntukan bagi pasien Covid-19. 

Baca juga: Momen Haru Saat Sang Ayah Menangis Sambil Menyuapi Putrinya yang akan Menikah, Sampaikan Pesan Ini

Tabroni mengatakan, sampai akhir Desember 2020, pihaknya sudah memakamkan 103 jenazah menggunakan protokol Covid-19.

Sudah 10 bulan, Tabroni dan petugas pemakaman lainnya berjibaku dengan jenazah terpapar atau terindikasi terpapar Covid-19.

Sejumlah peralatan yang digunakan dalam proses pemakaman pun sudah mulai rusak.

Tabroni mengatakan, para penggali kekurangan pacul, akibat banyak yang patah.

Meski sudah ada traktor kecil untuk menggali, namun tetap saja petugas memerlukan pacul untuk proses penguburannya.

TPU Jombang, Ciputat, Tangsel, Rabu (20/5/2020)
TPU Jombang, Ciputat, Tangsel, Rabu (20/5/2020) (Dokumentasi TPU Jombang)

"Ya memang pacul mah ya tukang gali karena memang banyak batu ya gitulah kira-kira pada patah," ujar Tabroni kepada TribunJakarta.com, Senin (28/12/2020).

"Ya mudah-mudahan Pemda dengerin," imbuhnya.

Selain pacul, peralatan gali lainnya juga dibutuhkan.

"Ya pacul, ya garpu, alat-alat untuk gali tanah, karena memang tanahnya jelek banget itu," ujarnya. 

Baca juga: FAKTA Siswi Kelas 1 SMP Hamil 6 Bulan di Lampung: Perut Sudah Membesar, Dirudapaksa Sejak 2015

Sebagai informasi, Tabroni mengatakan, kapasitas TPU Jombang masih sangat luas dan cukup untuk 500-1.000 liang lahad.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved