Polisi akan Panggil Aiptu Imam Terkait Dugaan Pemukulan Sebelum Kecelakaan Maut di Pasar Minggu
Handana mengaku dipukul oleh Aiptu Imam sebelum terjadi kecelakaan maut yang menewaskan satu orang di Jalan Raya Ragunan, Pasar Minggu
Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU - Polres Metro Jakarta Selatan akan memanggil Aiptu Imam Chambali terkait kasus dugaan pemukulan yang dilaporkan pegawai bank BUMN, Handana Riadi (25).
Handana mengaku dipukul oleh Aiptu Imam sebelum terjadi kecelakaan maut yang menewaskan satu orang di Jalan Raya Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (25/12/2020).
Handana sudah ditetapkan tersangka dalam kasus kecelakaan ini.
"Pasti lah (akan memanggil Aiptu Imam)," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Jimmy Christian Samma saat dihubungi, Rabu (30/12/2020).
Namun, Jimmy mengaku belum dapat memastikan waktu pemanggilan terhadap Aiptu Imam.
"Kan dia (Aiptu Imam) sudah diperiksa di Lantas. Kalau di Reskrim belum, berproses lah," ujar dia.
Sementara ini, penyidik Polres Metro Jakarta Selatan baru melakukan pemeriksaan terhadap Handana sebagai saksi korban.
Pemeriksaan itu dilakukan di sel tahanan Subdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya pada Senin (28/12/2020).
"Saya belum cek berapa pertanyaan, yang jelas sudah diperiksa. Seputar kejadian saja pemeriksaannya," ucap Jimmy.
Saat ini, jelas Jimmy, penyidik masih mencari bukti-bukti terkait dugaan pemukulan tersebut, termasuk rekaman CCTV.
"Kita sudah temukan (CCTV), tapi ada proses legalitasnya dulu. Tidak bisa main ambil kan," ujar Jimmy.
Baca juga: Kasus Dugaan Pemukulan oleh Aiptu Imam Chambali, Polisi Cari Bukti CCTV
Baca juga: Bomber Persija Jakarta Marko Simic Ungkap Ramalan di Tahun 2021
Baca juga: Pertemuan Gisel & MYD di Medan Tahun 2017 Karena Ada Kegiatan, Polisi: Setelah Event Itulah Terjadi
Diberitakan sebelumnya, kecelakaan maut terjadi di Jalan Raya Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Jumat (25/12/2020) siang sekira pukul 11.00 WIB.
Saksi mata bernama Syarif mengatakan, kecelakaan dipicu pertengkaran antara seorang polisi dan pengendara mobil lainnya.
"Dari awal di depan SMA Negeri 28 sudah cekcok mereka," kata Syarif di lokasi.
Syarif menjelaskan, cekcok mulut antara polisi dan seorang pemuda terjadi karena kendaraan mereka yang saling bersenggolan.
"Akhirnya pas di putaran SMA 28 sama-sama berhenti. Si anak muda itu arogan. Habis itu dia langsung ngebut lagi," ujar dia.
Anggota polisi yang merasa kesal pun mengejar pemuda tersebut hingga terjadi kecelakaan.
Menurut saksi mata, anggota polisi itu mengenakan seragam dinas.
"Saya tahu dia polisi karena pakai seragam dinas," ucap Syarif.
Satu orang tewas dan dua lainnya mengalami luka-luka dalam peristiwa ini.
"Satu orang yang meninggal adalah perempuan. Dua orang yang luka berat laki-laki," kata Panit Laka Lantas Polres Metro Jakarta Selatan Iptu Mulyadi.
Korban tewas bernama Pinkan Lumintang (30), yang beralamat di Ratu Jaya, Cipayung, Depok, Jawa Barat.
Ketiga korban ditabrak oleh pengendara mobil Innova bernomor polisi B 2159 SIJ yang dikemudikan Aiptu Imam Chambali.
Dia melaju dengan kecepatan tinggi dari arah Pejaten menuju Pasar Minggu hingga terpental ke lajur yang berlawanan.
Beberapa saat setelah tertabrak, ketiga korban langsung tergeletak di jalan. Satu di antaranya tewas seketika.