Sisi Lain Metropolitan
Larung Bantal hingga Kembang ke Kali Ciliwung, Kisah Pilu Ayah Korban Bocah SMP Hanyut Ditelan Arus
Nasib malang merundung keluarga Iwan (45), warga Srengseng Sawah, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan di awal tahun 2021.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Wahyu Aji
Beberapa saat kemudian, anggota polisi datang menemui Iwan di depan pintu rumah.
Ia menawari Iwan dengan cara tradisional untuk mengevakuasi anaknya tersebut.
"Pak, kita mau coba dengan cara tradisional. Danramil rencananya mau letakkan bantal di Kali," ujarnya.
Iwan langsung berdiri mengambil bantal berwarna merah dan membawanya ke bantaran kali bersama polisi tersebut.
Di sana, bantal itu diserahkan kepada Komandan Rayon Militer (Danramil) di tepi kali.
Danramil itu kemudian meletakkan bantal di air kali yang cukup deras itu.
Tampak bantal ikut terbawa aliran kali kecoklatan itu.
Salah satu warga setempat mengatakan cara tradisional ini diyakini bisa mengetahui jasad korban yang tenggelam di dasar kali.
Begitu bantal itu tak lagi terbawa arus, salah seorang akan terjun ke dalam air yang dipercayai lokasi jasad itu berada.
Namun, bantal itu terus bergerak dan terbawa aliran air Kali Ciliwung sampai jauh.
Cara itu pun tak berhasil menemukan jasad korban.
Lempar Kembang
Tak berselang lama, Iwan kemudian datang lagi dengan membawa kembang di dalam wadah berbahan plastik.
Ia turun dan duduk jongkok di tepi kali itu. Sembari jongkok, kedua tangannya menaburkan aneka kembang. Di antaranya mawar, melati dan kenanga.
Usai ditaburi, kedua tangannya menengadah berdoa agar sang anak lekas ditemukan.