Pria yang Diduga Bunuh Diri di Muara Angke Tinggalkan Pesan WA Sebelum Ditemukan Tewas Tergantung

Sebelum ditemukan tergantung di kamarnya, Ario meninggalkan pesan singkat kepada keponakannya.

Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Wahyu Aji
Dok. Polsek Kawasan Sunda Kelapa
Polisi melakukan olah TKP di lokasi penemuan mayat laki-laki diduga bunuh diri bernama Ario Pangestu (60), di Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (4/1/2021) 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, PENJARINGAN - Diduga bunuh diri, seorang pria bernama Ario Pangestu (60) ditemukan tewas di rumahnya di kawasan Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (4/1/2021).

Sebelum ditemukan tergantung di kamarnya, Ario meninggalkan pesan singkat kepada keponakannya.

Kanit Reskrim Polsek Kawasan Sunda Kelapa AKP Ikrom Baihaki mengatakan, pesan singkat tersebut dikirimkan korban tiga jam sebelum dirinya ditemukan tewas tergantung pada pagi tadi sekitar pukul 7.00 WIB.

Baca juga: Kisah Driver Ojol Terpaksa Ajak Putrinya Bekerja, Foto Pakai Jaket Ojol Saat Ambil Pesanan Viral

Baca juga: Viral Relakan Rambut Gondrongnya Dipotong Turuti Sang Kekasih, Pria Ini Curhat Hubunganya Kandas

"Korban sempat mengirim pesan WA kepada keponakannya yang tinggal serumah sekitar pukul 4.00 WIB," kata Ikrom dalam keterangan tertulisnya.

Isi pesan singkat itu bernada perpisahan yang diucapkan Ario kepada keponakannya.

Ia juga berpesan agar keponakannya itu menjaga keluarganya setelah Ario meregang nyawa.

Pesan tersebut berbunyi: "De yang paling ciu sayang, setelah kamu baca WA ciu, ciu sudah tidak ada di dunia ini. Maafkan ciu, ya. Selamat tinggal, kamu harus jaga keluarga ini baik-baik, terutama kamu ya."

Sebelumnya, polisi mendapati jenazah korban sudah diturunkan oleh keluarganya ke kasur.

Pemeriksaan awal, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan yang terdapat di tubuh korban melainkan bekas jeratan kain.

Korban diduga gantung diri menggunakan kain berwarna coklat sepanjang 1 meter yang ditemukan menjerat lehernya.

"Korban mengikatkan kain ke ventilasi pintu kamar tidur setinggi kurang lebih 2 meter kemudian menjeratkan kain tersebut ke leher," kata Ikrom.

Polisi lalu memintai keterangan pihak keluarga terkait kondisi Ario sebelum ditemukan tewas tergantung di kamarnya.

Berdasarkan keterangan keluarga, yakni adik kandung korban, diketahui Ario menderita sakit pengeroposan tulang dalam waktu lama dan diduga depresi sehingga nekat mengakhiri hidupnya.

Setelah penemuan, jenazah korban dibawa ke rumah sakit terdekat untuk divisum. (*)

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved