Ada Sosok Perempuan Misterius di Balik Geng Sadis Akatsuki 2018 yang Renggut Nyawa Andika Putra
Ada sosok perempuan misterius di balik kejahatan geng Akatsuki 2018 yang merenggut nyawa Andika Putra Prananda.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Y Gustaman
Suka Buat Onar Tanpa Pandang Bulu
Kasat Reakrim Polres Metro Bekasi Kota Heri Purnomo saat konferensi pers menjelaskan, basecamp Akatsuki 2018 di Kampung Irian, Babelan.
"Ada juga beberapa tempat yang sering digunakan untuk basecamp-nya mereka," kata Heri.
Polisi memperkirakan Akatsuki 2018 memiliki anggota yang cukup banyak. Sejauh ini hasil interogasi awal hanya sekitar 10 orang yang masih aktif.
Pada dasarnya, Akatsuki 2018 merupakan geng motor yang berisi anak muda yang sering kumpul dan konvoi motor.

Geng anarkis ini tak hanya digawangi pemuda di bawah umur yang berstatus masih pelajar, tetapi ada juga yang usianya di atas 20 tahun.
"Geng motor itu berawal dari kumpulan aja, bukan hanya pelajar, tetapi mereka sering kumpul bareng bareng teman-teman dekat mereka akhirnya mereka membentuk suatu kelompok itu," tuturnya.
Akatsuki 2018 tidak hanya sekedar membegal atau mencuri dengan kekerasan, tetapi kerap berbuat onar dan tawuran dengan kelompok lain.
Mereka kerap membuat kejahatan secara acak tanpa pandang bulu.
Keluarga Tak Ada Firasat
Keluarga sudah memakamkan Andika di Tempat Pemakaman Umum atau TPU Nurul Jannah, Harapan Jaya, Medan Satria, Bekasi Selatan, Selasa (22/12/2020).
Sendi Bastianto (40) tak punya firasat sama sekali putranya jadi korban begal remaja tanggung.
Malam sebelum kejadian, Andika pamit mengendarai sepeda motor Honda Scoopy milik ibunya menuju rumah teman di Tambun, Kabupaten Bekasi.
"Pamitnya sih ngomong mau ke Tambun ke rumah teman sekolahnya, dari rumah dia jalan sendiri. Pamitnya jam 7 malam kira-kira," kata Sendi tempo hari.
Sendi mengizinkan putranya pergi bermain. Baru sekira pukul 00.30 WIB, dia berinisiatif menelepon untuk meminta Andika pulang karena sudah lewat tengah malam.
