Viral di Medsos
Aslinya Springbed Abal-abal Isi Kardus dan Kayu Cuma Rp 150 Ribu, Ini Cerita Produsennya
Viral springbed abal-abal berisi kayu dan kardus dibanderol Rp 1,2 juta, produsennya ungkap harga pabrik ke sales cuma Rp 150 ribu.
TRIBUNJAKARTA.COM, TEGAL - Viral springbed abal-abal berisi kayu dan kardus dibanderol Rp 1,2 juta, produsennya ungkap harga pabrik ke sales cuma Rp 150 ribu.
Produksi springbed abal-abal secara tak sengaja diungkap Arofatur Rohman, warga Kelurahan Kertoharjo, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.
Niat Arofatur membeli spring bed karena ingin membahagiakan istrinya agar bisa tidur nyaman, apalagi harganya murah karena ada promo cuci gudang.
"Waktu saya di rumah ditawari kasur springbed sama orang dengan harga sangat murah karena masih promo cuci gudang," cerita Arofatur kepada Tribunjateng.com, Senin (4/1/2021) siang.
Penjualnya menawarkan spring bed abal-abal seharga Rp 1,2 juta. Setelah ditawar, turun jadi Rp 900 ribu.
Baca juga: Viral di Media Sosial Gadis 16 Tahun Ajak Nikah Kekasih karena Takut Pulang ke Rumah
Saat itu Arofatur mengaku tak bisa membayar lunas. Penjual lalu menawarinya kredit dengan uang muka Rp 300 ribu dan sisanya dibayar Rp 50 ribu setiap bulan.
"Saya tanya harganya berapa? Penjual bilang harganya Rp 1,2 juta. Terus saya tawar hingga Rp 700 ribu tapi penjual tidak mau. Harga pas nya Rp 900 ribu," kata Arofatur.
Penjual meminta uang muka Rp 300 ribu kepada Arofatur sehingga sisanya bisa dicicil Rp 50 ribu tiap bulan. Akhirnya, Arofatur pun mau membelinya secara kredit.
Secara bersamaan penjual menanyakan harga burung Arofatur dan memintanya cukup membayar Rp 300 ribu ditambah dengan burung tersebut.
"Saya jawab burung itu harganya Rp 600 ribu. Lalu, penjual ngomong daripada hutang digenapi saja burung dan Rp 300 ribu dapat kasur springbed. Akhirnya saya mau dan membeli kasur tersebut," ungkap dia.
Baca juga: Penerimaan Anggota Polri Sumber Sarjana Dibuka, Ini Jurusan yang Dibutuhkan dan Jadwalnya
Baca juga: 5 Shio yang Bakal Hoki pada Tahun Baru Imlek 2572 di Tahun 2021
Baca juga: Anies Baswedan Perintahkan Kadinsos DKI Cek Identitas Tunawisma yang Ditemui Risma di Sudirman
Tak ada yang ganjil dari penampakan fisik luar spring bed abal-abal tersebut. Singkat cerita, Arofatur merasa aneh dan membongkar spring bed abal-abal tersebut.
"Saya bongkar kasur itu mas. Ternyata kasur tersebut berisi kardus dan hanya disanggah dengan balok kayu," katanya.
Segera saja Arofatur mencari penjual tersebut. Pada Minggu (3/1/2021) sore ia melihat penjual kasur yang hampir sama dengan penjual kasur yang dibeli waktu itu.
Baca juga: Bocoran Manga One Piece Chapter 1001: Giliran Big Mom Coba Menyerang Monkey D Luffy
"Saya berhentikan penjual kasur itu, tanya harganya berapa? Penjual bilang harga Rp 1,2 juta. Terus, saya tawar-menawar dan deal harganya Rp 300 ribu," kata Arofatur.
Kasur yang dibelinya itu dibawa ke rumah. Tetangganya yang melihat ada kasur murah juga ingin beli, tapi ada syaratnya.

"Syaratnya yaitu membongkar kasur tersebut, apakah itu palsu atau tidak. Melihat warga yang seperti itu. Penjual lari ke Polsek Pekalongan Selatan."
"Setelah dicek anggota polsek dan dibongkar bersama-sama warga. Kasur yang dijual itu palsu," katanya.
Belakangan terungkap, spring bed abal-abal tersebut diproduksi di Kecamatan Pangkah, Kabupaten Tegal. Tiga penjualnya, yakni AS (46), Rm (47) dan SY (46) turut diamankan.
Barang bukti yang turut diamankan berupa 5 spring beda abal-abal dan 1 unit mobil pikap nomor polisi G 1776 QZ.
Mereka dilepaskan karena tak memenuhi unsur pidana. Selain itu, mereka bukanlah penjual spring bed tanpa merek ke warga yang merasa dicurangi, tapi produknya sama.
Kapolsek Pangkah AKP Awan Agus bersama Camat Pangkah Bambang Sihana datang untuk mengimbau dan membina secara langsung produsen spring bed abal-abal.
Menurut Awan, ketiga sales dilepas pihak kepolisian di Pekalongan karena bukan yang menjual spring bed ke warga yang merasa kecewa atas kualitasnya.
"Memang orang situ. Namun bukan mereka yang menjual ke warga, orang lain. Karena produknya sama dikira mereka yang menjual ke warga," sebut Awan.
Baca juga: Blusukan Jadi Sorotan di Jakarta: Anies Datangi RS Fatmawati, Risma Temui Gelandangan dan Pemulung
Pihaknya bersama pemerintah kecamatan telah meminta pemerintah desa untuk mendata semua perajin spring bed rumahan di wilayah itu.
"Home industri memang belum ada izinnya. Jadi kemarin kita tanya. Kata Pak Camat mereka tidak berizin karena home industri. Jadi kita hanya memberikan imbauan tidak menindaklanjuti secara hukum," kata Awan.
Harga Pabrik Cuma Rp 150 Ribu
Pembuat springbed abal-abal yang viral yaitu Riyanto, warga Desa Grobog Kulon, RT 4 RW 5, Kecamatan Pangkah, Kabupaten Tegal.
Tribunjateng.com berhasil menemui Riyanto dan dua orang yang bertugas sebagai sales dan sopir di kediamannya.
Riyanto pun menunjukkan lokasi yang biasanya ia gunakan untuk memproduksi springbed abal-abal.
Di sana terdapat beberapa springbed yang belum terjual. Bahan-bahan produksi seperti kerangka kayu, kardus, kain, dan busa tipis juga terlihat di lokasi.
Riyanto dibantu oleh tiga karyawan selama proses produksi.
"Selama dua tahun memulai usaha, baru pertama kali saya mendapat komplain atau masalah seperti yang sedang viral ini," ucap Riyanto, Rabu (6/1/2021).
"Jujur saja repot, dan imbasnya saya sementara tidak memproduksi dulu karena kondisinya juga belum baik," imbuh dia saat ditemui Tribunjateng.com.
Baca juga: Gisel Minta Maaf Video Syurnya dengan Nobu Tersebar, Polisi: Proses Hukum Tetap Berjalan
Riyanto mengaku penjualan springbed di tempatnya cenderung sepi selama masa pandemi Covid-19. Biasanya sebulan bisa terjual 100 springbed.
"Harga jual springbed dari saya Rp 150 ribu per satunya. Nah di sales saya tidak tahu, karena mereka yang menentukan," aku Riyanto.

Kasus ini, sambung dia, sudah selesai. Ia sempat mendatangi Polsek Pekalongan Selatan dan membuat surat pernyataan, diteken dirinya dan tiga orang lainnya.
Achmad Sekhemi, sopir yang membawa Springbed abal-abal dan menjualnya di Pekalongan, memastikan masalah dengan pembeli yang merasa ditipu sudah selesai.
Sekhemi tidak akan berjualan disana lagi. Apalagi pihak Polsek Pekalongan Selatan sudah memperingatkan sementara waktu tidak usah berjualan di wilayah sana dahulu.
"Kami tidak disarankan untuk berjualan di wilayah Pekalongan dulu, tapi kalau di wilayah lain diperbolehkan," kata Sekhemi.
Hadir di lokasi, Camat Pangkah Bambang Sihana menuturkan, bahwa usaha yang dijalankan oleh Riyanto belum memiliki izin resmi padahal sudah dua tahun.
"Setelah masalah ini nantinya akan kami bina, dan sementara waktu ya tidak beroperasi dulu akan kami tertibkan untuk membuat surat izin usaha," tandasnya.
Artikel ini disarikan dari berita Kompas.com dan Tribunjateng.com dengan judul: Spring Bed Diduga Abal-abal di Tegal Dijual Rp 1,2 Juta, Berisi Kardus Disanggah Balok Kayu, Ini Ceritanya; dan Ini Tempat Usaha Springbed Palsu di Tegal, Bikin Heboh Warga Pekalongan, Modus Cuci Gudang