Pesawat Sriwijaya Air Jatuh

8 Kantong Jenazah Berisi Serpihan Pesawat dan Bagian Tubuh Tiba di Posko Dermaga JICT II

Sebanyak 8 kantong jenazah tiba di Dermaga JICT II, Posko Terpadu Evakuasi Pesawat Sriwijaya Air SJ182. Terdiri dari serpihan dan bagian tubuh.

Penulis: Dwi Putra Kesuma | Editor: Y Gustaman
TribunJakarta.com/Dwi Putra Kesuma
Petugas mengevakuasi kantong jenazah berisi serpihan pesawat dan bagian tubuh di Dermaga JICT II, Minggu (10/1/2021). 

Laporan Wartawan TribunJakarta com, Dwi Putra Kesuma

TRIBUNJAKARTA.COM, TANJUNG PRIUK - Sebanyak delapan kantong jenazah tiba di Dermaga JICT II yang menjadi Posko Terpadu Evakuasi Pesawat Sriwijaya Air SJ182.

Brigjen TNI (Mar) Rasman, SAR Mission Coordinator (SMC), mengatakan delapan kantong jenazah ini berisi bagian tubuh dan serpihan pesawat.

"Telah diserahkan kepada kami berupa tiga kantong (berisi) serpihan pesawat, lima kantong potongan manusia," ujar Rasman di lokasi, Minggu (10/1/2021).

Rasman mengatakan tiga kantong berisi serpihan pesawat ini akan diserahkan kepada pihak KNKT untuk diselidiki.

Sementara lima kantong berisi bagian jenazah penumpang akan diserahkan kepada pihak DVI Polri untuk diidentifikasi.

Baca juga: Kopilot Sriwijaya Air SJ 182 Diego Mamahit Tak Akan Mau Terbang Jika Pesawat Alami Kerusakan

"Selanjutnya dari barang bukti ini akan diserahkan pada DVI dan KNKT untuk dilaksanakan penyelidikan atau pun pemeriksaan. Saya kira itu ya," ucap dia.

Serpihan Ban Ditemukan

Sebelumnya, serpihan pesawat berupa ban dan properti korban Sriwijaya AIR SJ182 berupa pakaian anak-anak ditemukan tim SAR gabungan.

Komandan KRI Kurau, Mayor Nurochim, menyerahkan hasil temuan kepada Direktur Operasi Basarnas, Brigjen TNI (Mar) Rasman selaku SAR Mission Coordinator (SMC), di Posko Terpadu JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Baca juga: Rizki bersama Ibu, Istri, Anak dan Keponakan Jadi Korban Sriwijaya Air SJY 182

Baca juga: Ini Foto dari Dalam Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang Dikirim Penumpang Sebelum Lepas Landas

Baca juga: Kesaksian Keluarga Soal Pesan Indah Minta Doa dan Foto Sayap Sriwijaya Air Sebelum Terbang

"SMC selanjutnya menyerahkan barang bukti tersebut kepada tim DVI untuk diselidiki lebih lanjut," kata Rasman sebelumnya.

Hingga Minggu siang tim SAR gabungan mencari di pesawat Sriwijaya Air yang terakhir hilang di Pulau Laki, kawasan Kepulauan Seribu.

Tumpahan Minyak di Lokasi

Sementara itu tampak jelas tumpahan minyak di kawasan Pulau Laki dari pesawat CN-295 yang ikut melakukan pencarian Sriwijaya Air SJ182.

Selain kru dari TNI AU dan Basarnas, para awak media turut ikut dalam pencarian atau patroli melalui udara.

Baca juga: Ratih Windania Jadi Korban Sriwijaya Air, Instagramnya Dibanjiri Doa Netizen hingga Selebriti

Pantauan TribunJakarta.com, tumpahan minyak menjadi hal yang paling mencolok ketika pesawat mengitari kawasan Pulau Laki dan Pulau Lancang.

Beberapa tumpahan minyak terlihat mengkilat dari kejauhan dan muncul ke permukaan laut.

Hal ini membuat warna air laut dibeberapa titik kontras lantaran tumpahan minyak sudah tersebar.

Selain itu, terlihat juga kapal milik TNI AL, Basarnas, hingga kapal nelayan yang terus mencari di sekitar titik kordinat yang sudah ditandai.

Kapten Penerbang CN-295, Gilang Pranajaya mengatakan penerbangan CN-295 berlangsung selama 1,5 jam dengan ketinggian rendah 500 feet di atas permukaan laut.

"Titik koordinat sudah kami lampaui dan kami lewati. Di situ terlihat ada beberapa kapal spead board pada saat kita terbang dengan ketinggian rendah 500 feet di atas permukaan laut, kita dapat melihat rekan angkatan laut dan penyelamnya sudah melakukan pencarian," jelasnya di Lanud Halim Perdanakusuma.

Selanjutnya, Gilang mengatakan bila pihaknya melaksanakan square pattern pada saat proses pencarian.

Di mana berarti melingkari target atau koordinat yang telah ditentukan semakin meluas, dengan harapan dapat menemukan objek-objek yang berpotensi lainnya.

Baca juga: Ramalan Shio Macan di Tahun Baru Imlek 2572 atau Imlek 2021: Kondisi Keuangan Cukup Bagus

"Kita ada (mengitari) sekitar 10 sampai 15 kali dengan ketinggian berbeda-beda, mulai dari 500 feet di atas permukaan laut, untuk semakin meningkatkan jarak pandang."

"Kita agak lebih tinggi apabila sudah melihat ada sesuatu yang agak mencolok baru kita turun kembali, untuk memperjelas penglihatan dan pandangan. Tadi ada beberapa (mencolok) seperti tumpahan minyak," jelasnya.

Apapun hasil pencarian yang didapat melalui udara, nantinya akan di foto dan kemudian akan dilaporkan ke komando atas atau TNI Angkatan Laut.

Presiden Jokowi Ikut Memantau

Presiden Joko Widodo turut memantau operasi SAR pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang jatuh di perairan Pulau Laki, Kepulauan Seribu.

Pesawat Sriwijaya Air SJ182 tujuan Jakarta-Pontianak hilang kontak dengan menara pengawas Bandara Soekarno-Hatta, Sabtu (9/1/2021) siang.

"Saya memantau pencarian penumpang dan badan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang hilang kontak sesaat setelah kemarin meninggalkan Bandara Soekarno Hatta," kata ungkap Presiden Jokowi melalui akun Twitter-nya @jokowi, Minggu (10/1/2021).

Twitter Jokowi Ucapan Doa untuk Korban Sriwijaya Air
Presiden Jokowi mengungkapkan bela sungkawa dengan menyampaikan doa dan simpati kepada keluarga korban Sriwijaya Air SJ-182 agar diberikan kekuatan.

Presiden Jokowi mengungkapkan belasungkawa dengan menyampaikan doa dan simpati kepada keluarga korban agar mendapat kekuatan.

"Doa dan simpati saya bersama segenap keluarga dan kerabat penumpang dan awak pesawat. Semoga diberiNya kesabaran dan kekuatan," tulis Jokowi.

Baca juga: Kesaksian Keluarga Soal Pesan Indah Minta Doa dan Foto Sayap Sriwijaya Air Sebelum Terbang

Dalam konferensi pers Minggu (10/1/2021), Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan sesuai arahan Presiden, pencarian korban pesawat Sriwijaya Air SJ182 akan maksimal.

Titik lokasi jatuhnya pesawat juga telah ditemukan dan proses evakuasi akan dikendalikan oleh Basarnas dibantu dengan stakeholder lainnya.

Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan pihaknya telah mengerahkan pesawat udara dan kapal untuk melakukan pencarian.

TNI bekerja sama dengan stakeholder lainnya yang terkait terus berupaya untuk mencari korban SJ-182.

"Kami turut prihatin dan berbela sungkawa atas kejadian pesawat SJ-182 yang dinyatakan hilang dari radar," katanya.

Temukan Bagian Pesawat

Terpisah tim gabungan pencari menemukan beberapa bagian pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta-Pontianak.

Menhub Budi bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto serta Kepala Basarnas Bagus Puruhito, Ketua KNKT Soerjanto Tjahjanto.

Ada juga Dirut Jasa Raharja Budi Rahardjo dan Dirjen Perhubungan Udara Novie Riyanto, menyampaikan progres temuan bagian pesawat Sriwijaya SJ182 oleh tim gabungan di lapangan.

Petugas mengevakuasi kantong jenazah berisi serpihan pesawat dan bagian tubuh di Dermaga JICT II, Minggu (10/1/2021).
Petugas mengevakuasi kantong jenazah berisi serpihan pesawat dan bagian tubuh di Dermaga JICT II, Minggu (10/1/2021). (TribunJakarta.com/Dwi Putra Kesuma)

"Dari apa yang kami dapatkan hari ini ada suatu kemajuan. Ini menunjukkan kinerja dari semua pihak di lapangan berjalan dengan baik," ujar Menhub.

"Kami mohon doa dari semua masyarakat agar proses pencarian ini bisa berjalan dengan baik," ia menambahkan.

Panglima TNI Marsekal, Hadi Tjahjanto mengatakan Kapal Rigel milik TNI bersama tim gabungan yang diterjunkan telah menemukan sinyal dari pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

Kemudian tim penyelam dari Kopaska juga sudah melakukan penyelaman dan menemukan beberapa bagian dari pesawat.

Partisi tersebut seperti pecahan pesawat, life vest, warna bagian dari pesawat, bagian registrasi pesawat dan sejumlah temuan lainnya.

Barang-barang tersebut ditemukan dari kedalaman sekitar 23 meter dari permukaan laut.

"Kami mendapatkan laporan dari tim penyelam bahwa visibility di dalam air baik dan jelas sehingga memungkinkan ditemukannya sejumlah bagian dari pesawat," ucap Panglima TNI.

"Mudah-mudahan sampai sore ini kondisi arus dan pandangan di bawah laut masih bagus, sehingga kita bisa lanjutkan upaya pencarian."

Baca juga: 18 Penyelam Diterjunkan Cari Serpihan Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di Perairan Kepulauan Seribu

"Kami yakin disitulah titik yang diperkirakan menjadi lokasi jatuhnya pesawat, mudah-mudahan bisa kita kembangkan dengan lanjut," imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Basarnas Bagus Puruhito menyampikan pihak sampai saat ini masih terus berupaya mencari dan menolong dengan dbantu oleh sejumlah pihak terkait lainnya.

Unsur tim gabungan dalam operasi SAR pesawat Sriwijaya Air SJ182 terdiri dari TNI, Polri, KPLP Ditjen Perhubungan Laut dan instansi terkait lainnya.

Ketua KNKT, Soerjanto Tjahjono menyebut pihaknya sudah menerjunkan tim menuju ke lokasi dengan menggunakan Kapal Baruna Jaya IV milik Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

Kapal ini memiliki kemampuan untuk mendeteksi bentuk atau objek di bawah permukaan laut.

"Kapal ini juga memiliki kemampuan membaca sinyal yang ada dalam dua jenis black box pesawat yaitu cockpit voice recorder (CVR) dan flight data recorder (FDR)," terang Soerjanto.

Artikel ini sebagian sudah tayang di Kompas TV dengan judul: Tim SAR Gabungan Temukan Serpihan Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 dan Pakaian Anak

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved