Pesawat Sriwijaya Air Jatuh

Pria Asal Kupang Ini Mengaku Selamat dari Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Karena Swab Test

Seorang pria mengaku selamat dari peristiwa pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021).

Editor: Suharno
KOMPAS.com/Flightradar24
Sriwijaya Air penerbangan SJ182 dilaporkan hilang kontak Sabtu (9/1/2021). 

TRIBUNJAKARTA.COM - Seorang pria mengaku selamat dari peristiwa pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021).

Pria yang lolos dari kecelakaan jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 tersebut bernama Paulus Yulius Kollo (24), warga asal Desa Noelbaki, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Paulus mengatakan, bersama rekan kerjanya Indra Wibowo, awalnya mereka hendak berangkat dari Makassar, Sulawesi Selatan menuju Pontianak.

TONTON JUGA:

Paulus bekerja di salah satu perusahaan telekomunikasi terkemuka di Indonesia.

Perusahaannya yang membeli tiket pesawat untuk dia dan temannya.

Baca juga: Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Jatuh, Simak Sejarah Maskapai yang Lahir di Hari Pahlawan

Baca juga: 8 Kantong Jenazah Berisi Serpihan Pesawat dan Bagian Tubuh Tiba di Posko Dermaga JICT II

Baca juga: Link Nonton Anime One Piece 957 yang Rilis Hari Ini: Pemerintah Dunia Guncang Para Bajak Laut

Baca juga: BLT Subsidi Gaji Karyawan Swasta Diperpanjang Sampai 2021, Ini Jadwal Pencairannya

Karena tidak ada penerbangan langsung, sehingga keduanya transit di Jakarta.

Paulus dan rekannya berangkat dari Makassar ke Jakarta menggunakan hasil tes biasa.

Sementara untuk masuk ke Pontianak, Kalimantan Barat, wajib menunjukkan hasil tes swab.

Karena harga swab yang mahal, akhirnya Paulus dan temannya memutuskan untuk berangkat ke Pontianak dari Jakarta menggunakan kapal.

"Itu betul nama saya. Kemarin saya mau ke Pontianak, tapi karena ada sedikit kendala maka saya cancel tiket," ungkap Paulus melalui pesan singkat, Minggu (10/1/2021).

Paulus mengaku baru mengetahui terkait kecelakaan Sriwijaya Air saat baru mendapat sinyal. Dia diberitahu oleh keluarga dan pimpinan tempat dia bekerja.

Saat ini Paulus dan temannya masih berada di tengah laut.

"Saya dan teman Indra ada dalam manifes pesawat, tapi kami berdua batal terbang. Sekarang kami berada dalam kapal dan satu jam lagi berlabuh di pelabuhan," ungkap Paulus.

Paulus mengatakan, namanya masih tertera dalam manifes pesawat. Ini karena saat batal berangkat, mereka tidak menginformasikan kepada pihak Sriwijaya Air.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved