Pesawat Sriwijaya Air Jatuh
Tangis Keluarga Korban Sriwijaya Air di Posko DVI RS Polri Kramat Jati
Seorang pria yang mendatangi posko antemortem depan gedung DVI RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur pada Senin (11/1/2021) satu di antaranya.
Penulis: Bima Putra | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMAT JATI - Dukacita menyelimuti keluarga penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak yang datang ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Sejak Sabtu (9/1/2021) malam posko Disaster Victim Identification (DVI) dibuka hingga kini, keluarga korban terus mendatangi posko antemortem.
Mereka datang menyerahkan data antemortem atau data sebelum kematian untuk proses identifikasi tampak berduka menanti kabar anggota keluarganya.

Seorang pria yang mendatangi posko antemortem depan gedung DVI RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur pada Senin (11/1/2021) satu di antaranya.
Setelah keluar dari gedung DVI RS Polri Kramat Jati sekira pukul 10.00 WIB, tangis pria berusia sekitar 30 tahun yang mengenakan kemeja putih pecah.
Dua anggota Pusdokkes Polri yang melayani kedatangan pihak keluarga pun langsung berupaya menenangkan pihak keluarga agar tak larut dalam duka.
"Kita ke sana (tenda untuk ruang tunggu keluarga) ya, di sana ada psikolog yang akan membantu, nanti bercerita," kata seorang anggota Polri berpangkat Kombes kepada keluarga korban di RS Polri Kramat Jati, Senin (11/1/2021).
Hingga pukul 09.00 WIB tadi Tim DVI tercatat sudah menerima sebanyak 40 sampel DNA dari pihak keluarga inti penumpang Sriwijaya Air SJ-182.
Karopenmas Mabes Polri Brigjen Rusdi Hartono mengatakan Tim DVI terus menunggu kedatangan pihak keluarga untuk menyerahkan data antemortem.
Guna membantu pihak keluarga korban yang datang jajaran Pusdokkes Polri menyiagakan tenaga psikolog dekat posko antemortem DVI.
"Agar keluarga secara psikologis tidak terganggu dan bisa menerima musibah ini. Mudah-mudahan semua berjalan efektif, bisa membantu keluarga korban menerima keadaan dan psikologis daripada keluarga korban bisa tetap normal," ujar Rusdi.
Pantauan wartawan TribunJakarta.com, hingga pukul 11.43 WIB petugas masih menanti kedatangan pihak keluarga yang datang menyerahkan data antemortem.
Data primer antemortem meliputi sidik jari korban yang didapat dari dokumen pribadi korban seperti ijazah, riwayat medis pemeriksaan gigi korban semasa hidup.
Lalu DNA yang diambil langsung dari pihak keluarga inti korban, sementara data sekunder meliputi foto hingga pakaian terakhir korban saat kejadian.
Data tersebut lalu disandingkan dengan data posmortem atau setelah kematian yang diambil dari jenazah dan properti (barang yang melekat) korban.
Posko posmortem di RS Polri Kramat Jati berada di ruang Instalasi Forensik, mulai hari ini Tim DVI memulai proses identifikasi terhadap jasad.