Virus Corona di Indonesia
Kapasitas RS Covid-19 di DKI Hampir Penuh, Riza Patria: 30 Persen Pasien Bukan Warga Jakarta
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengungkapkan, saat ini kapasitas tempat tidur pasien Covid-19 hanya tersisa 12 persen.
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNJAKARTA.COM, SETIABUDI - Kapasitas tempat tidur di rumah sakit rujukan pasien Covid-19 di DKI Jakarta terus menipis.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengungkapkan, saat ini kapasitas tempat tidur pasien Covid-19 hanya tersisa 12 persen.
"Jumlah total tempat tidur isolasi di RS ada 7.546 per tanggal 12 Januari dengan (tingkat) keterpakaian 88 persen," kata Widyastuti, Rabu (13/1/2021).
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria pun mengakui semakin menipisnya ketersediaan tempat tidur bagi pasien Covid-19.
Kondisi tersebut, jelas Riza, bukannya tidak beralasan. Sebab, cukup banyak warga luar Jakarta yang dirawat di rumah sakit rujukan Covid-19 di ibukota.
"Menurut data, 27 sampai 30 persen rumah sakit kami diisi oleh warga non Jakarta. Baik dari Tangerang, Depok, Bogor, Bekasi, dan sebagainya," kata Riza kepada wartawan di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu (13/1/2021).
Kendati demikian, Riza mengatakan Pemprov DKI tidak membeda-bedakan antara warga Jakarta dan yang bukan.
"Sebagai pemerintah kami tidak membedakan, siapa pun warga negara kami akan layani sebaik mungkin," ucap dia.
Ia justru mendorong rumah sakit swasta untuk menyiapkan fasilitas pelayanan bagi pasien Covid-19.
Kasus Terkonfirmasi Covid-19 di Kota Tangerang Terus Melonjak, Kapasitas Tempat Tidur Ditambah Lagi |
![]() |
---|
Program Vaksinasi Covid-19 Sudah Dimulai, Berikut Hukuman dan Sanksi Bila Tolak Vaksin Covid-19 |
![]() |
---|
Presiden Jokowi Sudah Disuntik Vaksin Covid-19, Berikut Tahapan Masyarakat Terima Vaksin Corona |
![]() |
---|
Sosok Ribka Tjiptaning Politisi PDIP Tolak Suntik Vaksin Covid-19, dokter Berdarah Biru Solo & Yogya |
![]() |
---|
Sosok Prof Abdul Muthalib yang Suntik Vaksin ke Jokowi: Bergelar Guru Besar, Akui Sempat Gemetaran |
![]() |
---|