Syekh Ali Jaber Wafat

Sebelum Wafat Syekh Ali Jaber Sempat Kritis Rabu Malam, Ustaz Yusuf Mansur Ajak Doa Bersama

Ustaz Yusuf Mansyur memastikan Syekh Ali Jaber wafat bukan karena Covid-19. Sebelum meninggal, Rabu malam Syekh Ali Jaber sempat kritis.

Penulis: Muhammad Rizki Hidayat | Editor: Y Gustaman
IG Syekh Ali Jaber
Akbar, pemulung yang viral karena membaca Al Quran teringat pesan Syekh Ali Jaber. Ustaz Yusuf Mansur memastikan Syekh Ali Jaber meninggal bukan karena Covid-19. Pada Rabu malam, Syekh Ali Jaber sempat kritis. 

Di Indonesia, nama Syekh Ali Jaber semakin kondang setelah menjadi juri kontes Hafiz Indonesia.

Pria kelahiran Madinah, 3 Februari 1976 ini memiliki nama lengkap Ali Saleh Muhammad Ali Jaber.

Beliau mendapat bimbingan agama sejak kecil dari sang ayah yang juga seorang penceramah.

Di usia 10 tahun, Syekh Ali Jaber telah mampu menghafal 30 juz Al-Quran.

Bahkan pada umur 13 tahun, ia diamanahi untuk menjadi imam di sebuah masjid di Kota Madinah.

Ia menempuh pendidikan formal dari madrasah ibtidaiyah hingga madrasah aliyah di Madinah.

Setelah lulus sekolah menengah, Syekh Ali Jaber melanjutkan pendidikan khusus pendalaman Al-Quran pada tokoh dan ulama ternama di Arab Saudi.

Pada 2018, Syekh Ali Jaber pindah ke Indonesia dan menjadi guru tahfiz Al-Quran di Masjid Agung Al-Muttaqin, Cakranegara, Lombok.

Baca juga: Duka Mendalam Baim Wong Meninggalnya Syeik Ali Jaber, Suami Paula Verhoeven: Pasti Kami Menyusul

Ia juga menjadi imam salat dan khatib.

Di Lombok pulalah, Syekh Ali Jaber bertemu dengan sang istri Ummi Nadia asli Lombok.

Ulama Syekh Ali Jaber
Ulama Syekh Ali Jaber (Fahdi Fahlevi/Tribunnews.com)

Selanjutnya, Syekh Ali Jaber menjabat sebagai imam salat di Masjid Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta.

Nama Syekh Ali Jaber naik daun setelah menjadi juri Hafizh Indonesia di RCTI dan rutin mengisi acara Damai Indonesiaku di TvOne.

Dakwahnya yang menyejukkan, penyampaiannya sangat rinci dilengkapi dengan ayat-ayat Alquran dan hadits membuat kehadiran Syekh Ali Jaber dapat diterima masyarakat.

Puncaknya, ia dianugerahi kewarganegaraan Indonesia oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 2012 karena ketulusannya dalam berdakwah.

Jadi Korban Penusukan

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved