Gempa Sulawesi Barat: BPBD Masih Data Korban, Tak Potensi Tsunami & Dukungan Masyarakat untuk Sulbar
Update gempa di Sulawesi Barat, sampai Jumat (15/1/2021) siang sudah ada delapan warga di Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene yang meninggal.
TRIBUNJAKARTA.COM, MAJENE - Update gempa di Sulawesi Barat, sampai Jumat (15/1/2021) siang sudah ada delapan warga di Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene yang dilaporkan meninggal dunia tertimpa runtuhan bangunan.
Plt Bupati Majene H Lukman mengatakan, dari delapan yang dilaporkan meninggal dunia, satu diantaranya kepala desa yakni kepala desa Mekkatta.
"Laporan yang saya terima sudah delapan warga meninggal dunia. Semua karena tertimpa runtuhan," kata dia saat ditemui mengunjungi warga pengungsi.
Lukman menuturkan, saat ini pihaknya sudah menurunkan seluruh kekuatan mulai dari BPBD, Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan untuk melakukan pencarian maupun pendataan kepada korban gempa.
Sementara untuk bangunan yang rusak akibat gempa susulan pada dini hari tadi, meski belum menerima data selengkapnya, Lukman menyebut ada ribuan jumlahnya.
Dampak yang paling parah kata Lukman,berada di Kecamatan Malunda yang diduga sebagai titik pusat gempa.
Baca juga: Tak Menangis Tahu Kabar Syekh Ali Jaber Wafat, Anak Sulung Ikhtiar Kabulkan Keinginan Terakhir Ayah
"Malunda paling parah. Saya dari sana tadi tapi saya kembali karena menjemput sembako," ujarnya.
BPBD Masih mendata
Sementara itu, sampai saat ini BPBD Mamuju bersama Dinas Sosial belum bisa memberikan data pasti jumlah terdampak dalam musibah gempa bumi.
"Sementara kami lakukan pendataan. Yang jelas dampaknya parah," ucap Kepala BPBD Mamuju Ali Rachman.
Baca juga: Siswi SMP Paksa Keluarkan Bayi di Kandungannya yang Berusia 7 Bulan, Lalu Dibuang ke Hutan
Baca juga: Polisi Konfirmasi Kehadiran Ahok di Pesta Ulang Tahun, Raffi Ahmad Ikuti Pesta Setelah Divaksin
Baca juga: Mayat Mahasiswa Telkom University Dibungkus Bed Cover: Pelaku Tertangkap dan Ajakan Kamping Korban
Kondisi saat ini warga lebih memilih di luar rumah karena takut terjadi gempa susulan.
Namun yang pasti Kantor Gubernur Sulbar dan RS Mitra Manakarra dipastikan telah ambruk akibat gempa.
Dilaporkan 2 orang pegawai terjebak dalam runtuhan bangunan kantor gubernur.

Kemudian ada enam orang terjebak dalam runtuhan bangunan RS Mitra Manakarra Mamuju.
Tak hanya itu, Hotel Maleo,Hotel Matos dan Mall Matos juga ambruk akibat gempa.
Gempa melanda wilayah Sulawesi Barat dengan magnitudo 6,2, Jumat (15/1/2021).
Gempa ini berpusat di Majene.
Di kota Mamuju, beberapa gedung dilaporkan roboh, termasuk gedung kantor gubernur Sulawesi Barat dan rumah sakit.
Tim pencarian sedang dikerahkan untuk mengevakuasi warga yang terjebak di reruntuhan.
Basarnas merilis foto dan video yang menunjukkan kondisi reruntuhan di Mamuju Kota, termasuk video seorang perempuan terjebak reruntuhan yang kini viral di media sosial.
Baca juga: Detik-detik Pria Bertakbir Sambil Berlari saat Gempa Susulan Guncang Majene, Terekam Ketika Live FB
BMKG menginformasikan, gempa Sulawesi Barat (Sulbar) memiliki kekuatan magnitudo 6,2, terjadi pada 15 Januari 2021 pukul 01:28:17 WIB atau 02:28:17 WITA, lokasi : 2.98 LS,118.94 BT (6 km Timur Laut Majene, Sulawesi Barat).
Gempa susulan (sehari sebelumnya sudah terjadi gempa 5,9 magnitudo) berkedalaman 10 Km dan tidak berpotensi tsunami.
#Gempa Mag:6.2, 15-Jan-21 01:28:17 WIB, Lok:2.98 LS,118.94 BT (6 km TimurLaut MAJENE-SULBAR), Kedlmn:10 Km, tdk berpotensi tsunami #BMKG pic.twitter.com/5p5EN9nvCn — BMKG (@infoBMKG) January 14, 2021
Di media sosial, doa untuk Sulawesi Barat berkumandang.
Tagar #gempamajene saat ini sedang memuncaki trending di Twitter, dengan menyematkan Pray for Sulbar dan Pray for Majene.
Warganet berharap pencarian korban bisa dipercepat untuk menyelamatkan mereka yang tertimbun reruntuhan.
Gempa dangkal akibat sesar lokal
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno dalam keterangan tertulis BMKG mengatakan, jika memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya gempa bumi itu merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas sesar lokal.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa bumi itu memiliki mekanisme pergerakan naik dan menurut hasil pemodelan gempa tersebut tidak berpotensi menyebabkan tsunami," kata Bambang, seperti dikutip dar Kantor Berita ANTARA.
Guncangan gempa dirasakan di daerah Majene, Mamuju pada skala IV-V MMI serta di daerah Palu, Mamuju Tengah, Mamuju Utara, dan Mamasa pada skala III MMI.
Baca juga: Gempa di Majene Makan Korban Jiwa, Ini yang Harus Dilakukan saat Terjadi Gempa Bumi
Pada skala III MMI getaran gempa dirasakan nyata di dalam rumah dan terasa seperti ada truk berlalu.
Pada skala IV MMI getaran gempa pada siang hari dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah dan beberapa orang di luar rumah serta menyebabkan gerabah pecah, jendela/pintu berderik, dan dinding berbunyi.

Getaran pada skala V MMI dirasakan oleh hampir semua penduduk, membuat orang banyak terbangun, serta menyebabkan gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang.
Bambang menjelaskan bahwa sebelum gempa utama dengan magnitudo 6,2 BMKG mendeteksi satu aktivitas gempa bumi pendahuluan dengan magnitudo 3,1. Selain itu, BMKG mendeteksi beberapa gempa susulan.
Hingga pukul 02.20 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya enam kali gempa bumi susulan dengan magnitudo maksimum 4,1.
Menurut Bambang, gempa bumi tersebut masih merupakan rangkaian gempa dengan magnitudo 5,9 yang terjadi pada Kamis (14/1/2021) pukul 13.35 WIB.
Ia mengimbau warga di daerah sekitar pusat gempa menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa serta memastikan bangunan tempat tinggal mereka aman, tidak mengalami kerusakan akibat getaran gempa yang dapat membahayakan kestabilan bangunan, sebelum kembali ke dalam rumah.
Video anak tertimpa bangunan
Video korban gempa Majene terjebak di reruntuhan bangunan viral di media sosial.
Dalam video tersebut, tampak dua korban yang diduga berjenis kelamin perempuan tak mampu menggerakkan tubuhnya lantaran terjebak reruntuhan.
Seperti yang baru-baru ini dikabarkan, yakni video dua korban terjebak di reruntuhan bangunan.
Dikutip dari TribunTimur.com, ada warga di Jalan KS Tubun, Kelurahan Rimuku, Kecamatan Mamuju, Sulbar, terjebak dalam runtuhan bangunan saat terjadi gempa magnitudo 6.2.
Video warga terjebak dalam runtutan tersebut beredar di media sosial.
Terekam dalam video, terlihat seorang wanita tak mampu menggerakkan tubuhnya.
Terjebak dalam reruntuhan, wanita tersebut pun menyebut bahwa ia tidak sendiri, melainkan ada orang lain di sampingnya.
"Siapa nama ta Dek ?" tanya seorang warga dilansir TribunnewsBogor.com.
"Angel," ujar korban yang terjebak di reruntuhan.
"Siapa itu yang di sebelah ta ?" tanya seorang warga.
"Katerin," jawab korban.
"Masih bernapas ji ?" tanya warga lagi.
"Masih. Ada suaranya. Tapi susah mi," ujar korban.
Gedung kantor Gubernur Sulawesi Barat akibat gempa kuat susulan yang terjadi di Majene, Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021) dini hari pukul 01.20 WITA. (Tribunnews)
Langsung menyoroti korban yang terjebak, warga pun menawarkan minuman.
Dari laporan warga dalam video yang diperoleh, kejadian tersebut terjadi di Jl Ks Tubun III Mamuju.
Dia mengatakan sudah empat yang ditemukan terjebak dalam bangunan tersebut namun belum dapat dievakuasi.
"Jalan KS Tubun III ada yang di atas itu terjepit kakinya kasihan. Sudah empat orang kelihatan," pungkas warga yang merekam video.
Artikel disarikan dari Tribun Timur dengan topik Gempa Sulbar dan di Kompas.com dengan judul "#GempaMajene 6,2 Magnitudo, Doa untuk Sulawesi Barat Berkumandang"