Pesawat Sriwijaya Air Jatuh

Heboh Teriakan Tolong di Laut saat Cari Korban Sriwijaya Air SJ-182, Pakar Sebut Rekayasa Karena Ini

Suara misterius teriakan minta tolong terdengar saat Tim Damkar mencari korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Kurniawati Hasjanah
TikTok/ absulazis171
Viral suara teriakan minta tolong di laut saat proses pencarian korban Sriwijaya SJ-182. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Suara misterius teriakan minta tolong terdengar saat Tim Damkar mencari korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

Video tersebut lansung viral di media sosial dan menuai berbagai anggapan publik.

Sementara itu, pakar telematika mencoba mengamati suara teriakan minta tolong di video viral tersebut dan begini penjelasannya.

Mulanya, video tersebut viral melalui aplikasi TikTok oleh seorang petugas damkar.

Saat itu, petugas damkar sedang menyusuri lautan mencari korban pesawat Sriwijaya Air yang terjatuh, Sabtu (9/1/2021) lalu.

Baca juga: Profil Wirda Mansur, Anak Sulung Ustaz Yusuf Mansur yang Disebut Dijodohkan ke Putra Syekh Ali Jaber

Abdul Aziz, sang pengunggah video, mengaku mendengar suara teriakan minta tolong di tengah-tengah kerasnya suara deburan ombak.

Ia mengunggah video tersebut di akun TikToknya, @abdulaziz171.

Dari video yang diunggahnya, ia nampak menaiki perahu bersama petugas lainnya untuk melakukan evakuasi terhadap pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

Di tengah rekaman videonya, sayup-sayup terdengar seperti suara teriakan disertai tangisan.

Padahal kapal yang dinaikinya sedang berada dalam perjalanan ke tengah laut di Pulau Laki, Kepulauan Seribu.

Sang pengunggah juga mengaku video tersebut tak melalui proses edit.

Follow juga:

"Detik-detik penyisiran ada sura minta tolong di akhir video, no editan, suara terdengar jelas," tulisnya dalam caption video dikutip TribunJakarta.com.

Hingga kini, video tersebut viral dan sudah ditonton jutaan orang.

Menanggapi hal tersebut, pakar telematika, Abimanyu buka suara.

Dikatakan Abimanyu, video tersebut diduga merupakan rekayasa.

Baca juga: Gemetar Reaksi Wijin di Toilet Lihat Video Syur Gisel, Bertekad Lakukan Ini ke Eks Gading Marten

"Kalau saya bilang ini adalah rekayasa," katanya dikutip TribunJakarta.com dari YouTube Intens Investigasi, Selasa (19/1/2021).

Abimanyu mengaku suara video yang didapatkannya memiliki frekuensi suara yang terputus.

Sebab itu ia menyimpulkan, suara tersebut merupakan hasil rekayasa.

"Suara yang direkam yang dikirimkan kepada saya ini saya lihat ada gelombang yang terputus,"

Baca juga: Pengakuan Gempi Ingin Pindah ke Bali Buat Nagita Kaget, Gading Marten Beri 2 Syarat untuk Putrinya

"Frekuensinya terputus bukan gelombang, dengan adanya terputus seperti ini otomatis saya bilang ini rekayasa," tutur Abimanyu.

"Siapa yang melakukan rekayasa dan membawa isu ini? Banyak di antaranya yang merekam atau yang mengedarkan kan bisa jadi, kita gak perlu ulas sampai sana karena itu jadi kasus hukum," sambungnya.

Sementara itu, jumlah kantong jenazah dan kantong properti yang diterima posko postmortem (setelah kematian) Tim Disaster Victim Identification (DVI) terus bertambah.

Komandan DVI Pusdokkes Polri Kombes Hery Wijatmoko mengatakan hingga Selasa (19/1) pukul 09.00 WIB tercatat pihaknya menerima 310 kantong jenazah.

"Kemudian properti yang kami terima sampai saat ini sebanyak 250 kantong,"

Baca juga: Nagita Slavina Mundur Jadi Host Agar Cepat Hamil Anak ke-2 Raffi Ahmad, Posisi Diganti Gading Marten

"Jadi tambahan keterangan properti ini data pendukung untuk analisa pemriksaan," kata Hery di RS Polri Kramat Jati, Selasa (19/1/2021).

Bila dibanding pada Senin (18/1) terdapat penambahan dua kantong jenazah yang berisi bagian tubuh jenazah korban Sriwijaya Air SJ-182.

Sementara pada kantong properti berisi barang pribadi korban yang merupakan data tambahan untuk identifikasi terdapat penambahan 106 kantong.

"Total sampel DNA yang kami lakukan pemeriksaan sekarang sudah mencapai 438 sampel, 293 terdiri dari sampel postmortem dan 145 dari keluarga," ujarnya.

Baca juga: Sinopsis Drama Korea Mr. Queen Episode 13 : Nasib Raja Cheoljong yang Sekarat

Bila dibanding pada Senin (18/1) sampel tidak terdapat penambahan sampel DNA, sampel DNA dari 62 pihak keluarga korban Sriwijaya Air SJ-182 sudah lengkap.

Namun Tim DVI membutuhkan bagian tubuh jenazah korban Sriwijaya Air untuk mengambil sampel DNA dengan cara diekstrak lewat uji laboratorium.

Tiga parameter dalam identifikasi DVI lewat sidik jari, gigi, dan DNA, caranya dengan mencocokan data antemortem (sebelum kematian) dengan postmortem.

Hingga Selasa (19/1) pukul 09.00 WIB Tim DVI berhasil mengidentifikasi 34 jenazah korban Sriwijaya Air SJ-182 lewat pencocokan data sidik jari dan sampel DNA.

(TribunJakarta/TribunnewsWiki)

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved