Pedagang Daging Sapi Mogok Jualan, Pemkot Bekasi Berencana Gelar Operasi Pasar Daging Murah
Pemkot Bekasi berencana menggelar operasi pasar dengan menyediakan daging sapi murah di beberapa lokasi.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Erik Sinaga
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI SELATAN - Pemerintah Kota Bekasi berencana menggelar operasi pasar daging murah di beberapa tempat, hal ini guna mengantisipasi kelangkaan daging sapi imbas aksi mogok jualan.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Bekasi Abdul Iman mengatakan, pihaknya sudah melakukan koordinasi ke beberapa pihak menyusul aksi mogok berjualan pedagang daging.
"Untuk mengantisipasi kelangkaan daging, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Bekasi telah melakukan beberapa langkah-langkah," kata Iman saat dikonfirmasi, Rabu (20/1/2021).
Langkah konkretnya kata dia, Pemkot Bekasi berencana menggelar operasi pasar dengan menyediakan daging sapi murah di beberapa lokasi.
"Kita berencana menggelar operasi pasar daging murah di beberapa lokasi," jelas Iman.
Operasi pasar dengan menyediakan daging murah bakal digelar dengan berkoordinasi bersama beberapa instansi.
"Koordinasi dengan Satgas Pangan untuk mengatasi kelangkaan daging segar di Pasar Tradisional, dengan Bulog, PT. Pertani Indonesia, Toko Tani Indonesia," paparnya.
Adapun kebutuhan daging di Kota Bekasi kata dia, per harinya bisa mencapai 16 ton. Perhitungan ini dilihat dari suplai daging di beberapa pasar tradisional di wilayah setempat.
"Kebutuhan daging per hari di Kota Bekasi kurang lebih 16 ton," terangnya.
Sebelumnya diberitakan, puluhan Kios pedagang daging sapi di Pasar Kranji Baru, Jalan Patriot, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi kosong melompong tak ada aktivitas, Rabu (20/1/2021).
Kondisi ini disebabkan, aksi mogok jualan yang dilakukan pedagang daging sapi di Bekasi imbas kenaikan harga yang terus terjadi.
Pantauan TribunJakarta.com, suasana puluhan kios daging sapi di Pasar Kranji Baru kosong, tidak ada aktivitas pedagang.
Blok kios pedagang daging sapi berada di lantai dasar Pasar Kranji Baru, lalu lalang aktivitas pengunjung pasar tampak ramai di beberapa blok kebutuhan pangan lain.
Lampu kios pedagang daging tetap dihidupkan, tetapi tidak ada pelaku usaha yang berjaga di kios miliknya.
Meja lapak jualan daging yang biasanya dipenuhi dagangan kosong, hanya tersisa bantalan kayu yang kerap digunakan untuk memotong daging.
Lemari es di tiap-tiap lapak penjual daging dikunci rapat, pedagang memasang rantai yang digembok mengitari pintu untuk membuka tempat penyimpanan daging tersebut.
Rud (34) pedagang daging sapi di Pasar Kranji Baru mengatakan, dia bersama puluhan pedagang mogok jualan sebagai bentuk solideritas Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) Jabodetabek.
"Mulai hari ini enggak jualan, saya sekarang cuma mampir ke pasar aja lihat kios," kata Rudy saat dijumpai.
Menurut dia, aksi mogok jualan ini rencananya akan berlangsung selama tiga hari hingga Sabtu (23/1/2021) mendatang.
Baca juga: Hasil Rekap Thailand Open: 10 Wakil Indonesia Lolos ke 16 Besar, 6 Kalah, Ini Kans Lolos ke 8 Besar
Baca juga: Hari ke-12, Tim SAR Serahkan Satu Kantong Serpihan Pesawat Sriwijaya Air SJ-182
Baca juga: Harga Mahal dan Tak Laku,Pedagang Sapi di Bekasi Konsumsi Sendiri Stok Daging Beku yang Nyaris Busuk
"Kita kompak enggak jualan karena menyikapi harga daging sapi yang naik, kita pedagang kecil merasa kesusahan," tegasnya.
Sementara itu, hal yang sama juga dilakukan pedagang daging sapi di Pasar Baru Bekasi Timur. Hal ini disampaikan Tim Monitoring Suhaimi.
"Hari ini tidak jualan (pedagang daging sapi) tutup total, mereka menyampaikan aspirasi minta dinormalkan kembali harga dari pemotongan hewan," tegasnya.