Harga Daging Sapi Meroket, Pemerintah Kota Tangerang Minta Bulog Selesaikan Persoalan

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang pun meminta kepada Pemerintah Pusat khususnya Bulog untuk bisa segera menyelesaikan persoalan

Penulis: Ega Alfreda | Editor: Muhammad Zulfikar
TribunJakarta.com/Ega Alfreda
Suasana lokasi penjualan daging sapi di Pasar Anyar Tangerang yang kosong melompong dikarenakan penjualnua mogok jualan, Rabu (20/1/2021). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda

TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Harga daging sapi di Kota Tangerang melambung tinggi.

Bahkan penjualnya pun mogok jualan dari Selasa (19/1/2021) samapi Jumat (22/1/2021) besok.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang pun meminta kepada Pemerintah Pusat khususnya Bulog untuk bisa segera menyelesaikan persoalan kenaikan harga daging sapi di Kota Tangerang.

"Kami berkoordinasi dengan Bulog untuk melakukan operasi pasar karena kewenangannya ada di mereka," kata Kepala Dinas IndagUKM Kota Tangerang, Teddy Bayu saat dihubungi, Rabu (20/1/2021).

Pemkot Tangerang juga meminta kepada Kementerian Perdagangan untuk menambah stok daging sapi di Kota Tangerang.

Hal itu untuk mengantisipasi langkanya daging sapi di pasaran akibat aksi mogok dari pedagang.

"Sudah melayangkan surat ke kementerian untuk meminta penambahan stock daging sapi, untuk mengantisipasi kelangkaan daging akibat aksi mogok yang dilakukan para pedagang," ungkap Teddy..

Selain itu, lanjut Teddy, pihak pemkot melalui PD Pasar juga akan mencari suply sapi lokal di wilayah Banten.

"Kita melalui PD Pasar akan mencari alternatif sapi lokal di wilayah Banten," ucapnya.

Teddy mengungkapkan bahwa aksi mogok pedagang lebih disebabkan oleh kenaikan harga daging sapi impor dari Australia.

"Untuk wilayah Jadetabek itu kan mengandalkan import sapi dari Australia, dan daging sapi impor dari Australia naik secara mendadak sedang distributor serta pedagang gak bisa jual karena ketinggian harganya," kata Teddy.

"Tapi Jumat mereka mulai jualan lagi," tambahnya.

Terkait operasi pasar, Teddy menambahkan bahwa pelaksanaanya nanti akan menyasar para pedagang langsung, dan pelaksanaanya nanti kita laksanakan secara daring mengingat kondisi pandemi.

"Nanti akan kita tawarkan secara langsung ke padagang yang berminat secara online, karena jumlah dagingnya juga terbatas," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved