Antisipasi Virus Corona di DKI
Pemkot Jaksel Ungkap Pemakaman Covid-19 di TPU Srengseng Sawah Sempat Ditolak Warga
Namun, Winarto mengatakan permasalahan itu bisa diselesaikan setelah warga di sekitar TPU Srengseng Sawah mendapat penjelasan.
Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNJAKARTA.COM, JAGAKARSA - Kepala Suku Dinas Pertamanan Jakarta Selatan, Winarto, mengungkapkan pihaknya sempat mendapat penolakan dari warga saat TPU Srengseng Sawah digunakan sebagai pemakaman khusus Covid-19.
"Iya sempat ada (penolakan dari warga)," kata Winarto saat dihubungi, Senin (25/1/2021).
Namun, Winarto mengatakan permasalahan itu bisa diselesaikan setelah warga di sekitar TPU Srengseng Sawah mendapat penjelasan.
Baca juga: Lahan Covid di TPU Srengseng Sawah Masih Tersisa 500 Makam, Tapi Harus Disetop Gara-gara Ini
Baca juga: Lahan Baru Pemakaman Covid-19 di Srengseng Sawah Diperkirakan Bisa Digunakan Mulai Selasa Besok
"Karena belum ada penjelasan saja, setelah ada penjelasan ya memperbolehkan semua," ujar dia.
Hingga Sabtu (23/1/2021), hanya tersisa 11 liang lahat dari total 556 unit pemakaman Covid-19 yang tersedia di TPU Srengseng Sawah.
Winarto mengatakan, lahan khusus pemakaman Covid-19 di TPU Srengseng Sawah sebenarnya baru terpakai 50 persen.
"Sebenarnya masih bisa 500-an (unit makam) lagi," kata Winarto.
Hanya saja, Winarto menyebut 50 persen sisa lahan bakal digunakan sebagai pemakaman umum sesuai permintaan warga sekitar.
"Sisa lahannya masih ada, cuma masyarakat sekitar inginnya itu untuk pemakaman umum. Makanya kita pindah ke lokasi baru, lahan baru," ujar dia.
Lahan baru tersebut terletak di Jalan Srengseng Sawah Raya, sekitar 1 Kilometer dari TPU Srengseng Sawah.
Lahan seluas 1,2 hektare itu diperkirakan sudah dapat digunakan mulai Selasa (26/1/2021) besok.
Prinsipnya kita hari Selasa (26/1/2021) sudah siap melaksanakan pemakaman," tutur Winarto.
Lahan untuk pemakaman jenazah Covid-19 di Srengseng Sawah sudah rampung dibersihkan dan diratakan pada Minggu (24/1/2021).
Winarto menerangkan, tahap selanjutnya adalah pematokan untuk mengetahui kapasitas makam yang bisa digali di lahan tersebut.
"Hari ini akan dilakukan pematokan dari Bidang Perencanaan Dinas Pertamanan. Biasanya sehari selesai," ujar dia.