Sosok Mantan KSAD Wismoyo Arismunandar di Mata Luhut Binsar dan Andika Perkasa

Luhut Binsar Pandjaitan yang merupakan purnawirawan prajurit TNI AD dan pernah bertugas Komando Pasukan Khusus (Kopassus) di antaranya.

Penulis: Bima Putra | Editor: Wahyu Aji
ISTIMEWA
Proses upacara militer pelepasan jenazah mantan KSAD Jenderal (Purn) TNI Wismoyo Arismunandar di Cipayung, Jakarta Timur, Kamis (28/1/2021) 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, CIPAYUNG - Meninggalnya mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal (Purn) TNI Wismoyo Arismunandar pada Kamis (28/1) membawa duka bagi jajaran TNI.

Khususnya bagi personel dan purnawirawan TNI AD yang pernah bertugas di bawah kepemimpinan Wismoyo sewaktu aktif sebagai prajurit.

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan yang merupakan purnawirawan prajurit TNI AD dan pernah bertugas Komando Pasukan Khusus (Kopassus) di antaranya.

Ditemui di rumah duka Wismoyo, di Jalan Gempol Raya, Cipayung, Jakarta Timur Luhut mengatakan Wismoyo merupakan sosok pemimpin yang hebat.

"Beliau seorang Komandan saya beliau orang yang baik. Beliau sangat memperhatikan anggota-anggota yang di bawah," kata Luhut di Cipayung, Jakarta Timur, Kamis (28/1/2021).

Dari sekian kenangan selama Wismoyo memimpin TNI AD, Luhut mengaku masa Wismoyo menjabat Danjen Kopassus tahun 1983-1985 paling berkesan.

Kala itu Luhut menuturkan banyak teladan yang diambil dari sosok Wismoyo, baik sebagai prajurit TNI hingga sosok kepemimpinan sebagai Danjen.

"Beliau seorang prajurit dan pemimpin yang patut di tauladani, banyak kenangan-kenangan dengan beliau terutama di Kopassus," ujarnya.

Kepemimpinan Wismoyo juga diakui KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa yang bertindak sebagai Inspektur Upacara militer pelepasan jenazah di rumah duka.

Andika yang pernah bertugas di korps baret merah saat Wismoyo menjabat sebagai Danjen Kopassus mengatakan banyak belajar dari sosok Wismoyo.

"Satu hal yang saya inget saya menjadi anak buah beliau, saya masuk Kopassus. Saya jadi anak buah beliau ini yang membuat saya terinspirasi, karena beliau dengan gayanya (kepemimpinan) yang sulit dibuat," tutur Andika.

Dia mencontohkan gaya kepemimpinan Wismoyo yang tidak terlalu formal sebagai pemimpin namun tetap tegas sehingga bisa memimpin Kopassus.

Andika menyebut kepergian Wismoyo yang meninggal saat menjalani perawatan di RS Pondok Indah, Jakarta Selatan pukul 04.29 WIB membawa duka bagi TNI.

"Kombinasi penampilan fisik, gayanya yang memang beda, tidak formal, tidak protokolerlah. Beliau orang lapangan, orang yang dekat dengan anggotanya," lanjut dia.

Jenazah Wismoyo kini sudah dibawa dibawa dari rumah duka di Cipayung, Jakarta Timur untuk dimakamkan Astana Giribangun, Solo, Jawa Tengah.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved