Viral Video Napi Rutan Salemba Diduga Pesta Sabu, Menkumham Diminta Segera Bertindak
Langkah Kanwilkumham DKI Jakarta menangani kasus pesta sabu yang diduga terjadi di Rutan Salemba dipertanyakan.
Penulis: Bima Putra | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMAT JATI - Langkah Kanwil Kementerian Hukum dan HAM (Kanwilkumham) DKI Jakarta menangani kasus pesta sabu yang diduga terjadi di Rutan Salemba dipertanyakan.
Sebelumnya, pihak Rutan Salemba berdalih video viral yang menampilkan sejumlah napi menghisap sabu dengan bong bukan merupakan kejadian sebelum tahun 2021.
Massa yang tergabung dalam Barisan Organ Muda (BOM) berunjuk rasa depan kantor Kanwilkumham DKI Jakarta pada Jumat (29/1/2021) menuntut kasus diusut.
"Ini videonya sudah viral bahwa ada transaksi yang terjadi di Rutan Salemba yaitu transaksi narkoba. Tapi mereka justru beralasan ini kasus lama," kata Koordinator Aksi BOM, Ali Akbar, Jumat (29/1/2021).
Dia juga mempertanyakan langkah razia terhadap dan pembinaan kerohanian terhadap napi yang digadang Kanwilkumham DKI Jakarta.
Pasalnya langkah tersebut tidak terbukti menyentuh akar masalah peredaran narkoba di Rutan dan Lapas, yakni keterlibatan oknum petugas.
"Karena di masa kepemimpinan Kepala Kanwilkumham DKI Jakarta Liberty Sitinjak ini sudah kasus peredaran narkoba ke sekian kalinya di wilayah Rutan dan Lapas wilayah Jakarta," ujarnya.
Ali mencontohkan kasus sabu cair dalam bola mainan yang didalangi napi Lapas Cipinang hasil ungkap Ditresnarkoba Polda Metro Jaya pada Februari 2020 lalu.
Lalu kasus kamar VVIP di satu RS yang dijadikan pabrik ekstasi oleh napi Rutan Salemba pada Agustus 2020 lalu hasil ungkap kasus Polres Jakarta Pusat.
Teranyar kasus 10 kilogram sabu dalam tangki mobil yang didalangi napi Lapas Cipinang hasil ungkap kasus Polres Jakarta Pusat pada awal 2021 ini.
"Banyak aturan-aturan yang telah dilanggar Liberti Sitinjak sehingga lapas dan rutan menjadi sarang narkotika. Harusnya bapak Menkumham Yasonna Laoly mencopot Liberty Sitinjak," tutur Ali.
Aksi demo yang berlangsung dari pukul 10.18 WIB hingga 10.32 WIB ini sempat mengakibatkan arus lalu lintas depan Kanwilkumham DKI macet.
Pantauan wartawan TribunJakarta.com pihak Kanwilkumham DKI Jakarta enggan menemui massa yang membawa dalam aksinya membawa sejumlah poster.
Di antaranya poster bertuliskan 'Menkumham Yasonna Laoly pasti malu punya anak buah yang gagal atasi peredaran narkoba di Rutan dan Lapas'.