Pemprov DKI Klaim Fly Over Tapal Kuda Tanjung Barat dan Lenteng Agung Kurangi Kemacetan 50 Persen
Dinas Bina Marga mengklaim, jalan layang tapal kuda Tanjung Barat dan Lenteng Agung diklaim bisa mengurangi kemacetan hingga 50 persen
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Wahyu Aji
Uji coba 3 hari
Pemprov DKI Jakarta hari ini mulai melakukan uji coba di jalan layang (flyover) Tanjung Barat dan Lenteng Agung mulai Minggu (31/1/2021).
Jalan layang berbentuk tapal kuda kuda pertama di Indonesia ini diuji coba selama tiga hari hingga Selasa (2/2/2021) mendatang.
Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho mengatakan, uji coba dilakukan guna mengevaluasi proyek pembangunan yang sudah dimulai sejak 2019 lalu ini.
"Setelah uji coba kami akan adakan evaluasi atas kekurangsempurnaan pekerjaan yang ada di lapangan, seperti marka, rambu, dan kelengkapan jalan lainnya," ucapnya saat dikonfirmasi.
Untuk hari ini, uji coba dilakukan sejak pukul 08.00 WIB hingga 21.00 WIB nanti.
Kemudian, uji coba bakal dilakukan mulai pukul 06.00 WIB sampai 21.00 WIB pada Senin (1/2/2021) dan Selasa (2/2/2021) besok.
"Selanjutnya flyover akan ditutup kembali untuk dilakukan evaluasi atas hasil uji coba open traffic," ujarnya.

Untuk diketahui, Jalan Layang Tanjung Barat memiliki total panjang 1.120 meter dengan rincian 470 meter berada di sisi selatan dan 580 meter sisanya di sisi utara dengan lebar 8 meter dan tinggi 6,5 meter.
Kemudian, Jalan Layang Lenteng Agung memiliki total panjang 880 meter dengan rincian 430 meter di sisi barat dan 450 lainnya di sisi timur.
Proyek pembangunan dua flyover ini telah dikerjakan sejak Oktober 2019 lalu dengan total anggaran mencapai Rp 306 miliar.
Rinciannya, Rp 163 miliar dihabiskan untuk proyek flyover Tanjung Barat dan Rp 143 miliar untuk flyover Lenteng Agung.
Selama masa pandemi Covid-19, pembangunan dua jembatan layang ini sempat terkendala dana akibat adanya refocusing anggaran.
Namun, proyek ini berhasil dituntaskan setelah Pemprov DKI mendapat suntikan dari pemerintah pusat melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Atap rumah warga disekitar dicat warna-warni