Moeldoko Menjawab Mengenai Kudeta Partai Demokrat dan Tamu yang berbondong-bondong
Menurut Moeldoko, isu ini bermula dari foto-foto dirinya bersama sejumlah tamu. Moeldoko tak menyebutkan secara detail tamu yang ia maksud.
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR- Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko memberikan tanggapan soal isu pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat yang disebut datang dari luar atas arahan dirinya.
Menurut Moeldoko, istilah kudeta lebih tepat jika terjadi dari dalam partai itu sendiri.
"Kalau ada istilah kudeta itu adalah dari dalam. Masa kudeta dari luar?," kata Moeldoko dalam konferensi pers virtual, Senin (1/2/2021) malam.
Dia lantas menyinggung soal menjaga loyalitas anak buah dalam sebuah partai.
Dia menilai, apabila partai tidak ingin anak buahnya pergi, maka sebaiknya dijaga hingga tidak bisa bergerak layaknya dipakaikan borgol.
"Ya kalau anak buahnya enggak boleh pergi ke mana-mana ya diborgol saja kali ya," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, mantan Panglima TNI itu pun menyampaikan pesan agar petinggi Partai Demokrat menjadi pemimpin yang kuat.
Dia menegaskan, seorang pemimpin partai sebaiknya tidak mudah terbawa perasaan.
"Saran saya, jadi seorang pemimpin harus pemimpin yang kuat. Janga mudah baperan. Jangan mudah terombang-ambing," tegasnya.
Sebelumnya, Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menyebut Moeldoko sebagai sosok yang ingin mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat.
"Berdasarkan pengakuan, kesaksian, dari BAP sejumlah pimpinan tingkat pusat maupun daerah Partai Demokrat yang kami dapatkan, mereka dipertemukan langsung dengan KSP Moeldoko yang ingin mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat secara inkonstitusional untuk kepentingan pencapresan 2024," kata Herzaky dalam keterangan tertulis, Senin malam.
AHY memang sebelumnya menyatakan, ada sebuah gerakan yang mengarah pada upaya mengambil alih kepemipinan Partai Demokrat.
Hal itu disampaikan AHY dalam konferensi pers melalui akun YouTube Agus Yudhoyono pada Senin (1/2/2021), usai mengadakan rapat pimpinan bersama jajaran Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat.
Kendati demikian, AHY menegaskan, pihaknya tetap mengedepankan asas praduga tak bersalah dalam permasalahan tersebut.
"Karena itu, tadi pagi, saya telah mengirimkan surat secara resmi kepada yang terhomat Bapak Presiden Joko Widodo untuk mendapatkan konfirmasi dan klarifikasi dari beliau terkait kebenaran berita yang kami dapatkan ini," ujar AHY.
AHY menuturkan, upaya pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat itu ia ketahui setelah menerima laporan dari para kader Partai Demokrat di tingkat pusat, daerah, maupun cabang.
Bermula dari foto-foto bareng
Moeldoko mengaku prihatin dengan situasi yang terjadi di Partai Demokrat.
Hal ini Moeldoko sampaikan ketika menanggapi tudingan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY) mengenai adanya gerakan mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat yang melibatkan pejabat tinggi di lingkungan Istana Presiden.
"Saya sih sebetulnya prihatin gitu ya melihat situasi itu, karena saya juga bagian yang mencintai Demokrat," kata Moeldoko dalam konferensi pers virtual, Senin (1/2/2021).
Menurut Moeldoko, isu ini bermula dari foto-foto dirinya bersama sejumlah tamu.
Moeldoko tak menyebutkan secara detail tamu yang ia maksud. Namun, ia menyebut bahwa tamu itu datang berbondong-bondong dan menceritakan tentang situasi terkini.
Sebagai mantan Panglima TNI, Moeldoko mengaku selalu membuka pintu untuk siapa saja yang hendak bertamu.
Dari obrolan itu lah Moeldoko mengaku prihatin dengan situasi Partai Demokrat.
"Mereka datang berbondong-bondong ya kita terima, konteksnya apa saya juga nggak ngerti. Dari ngobrol-ngobrol itu biasanya saya awali dari pertanian karena saya memang suka pertanian," ujar Moeldoko.
"Berikutnya pada curhat tentang situasi yang dihadapi ya gue dengerin aja, gitu. Berikutnya ya udah dengerin aja," tuturnya.
Kendati demikian, Moeldoko tak keberatan isu ini digulirkan.
• Bawa Ransel Berisikan Pakaian saat Diperiksa Polisi, Abu Janda: Saya Siap Ditahan
• Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA hingga S1, Cek Syarat Lengkapnya!
• Jangan Lakukan Kesalahan Ini Jika Tak Ingin Gugur Seleksi Administrasi Pendaftaran Seleksi CPNS 2021
Namun, ia mewanti-wanti Partai Demokrat agar tidak dengan mudahnya menuding Istana, apalagi melibatkan Presiden Joko Widodo dalam isu ini.
Moeldoko menyebut bahwa hal ini menjadi urusan dirinya semata.
"Dalam hal ini saya mengingatkan sekali lagi, jangan dikit-dikit istana dan jangan ganggu Pak Jokowi dalam hal ini, karena beliau dalam hal ini tidak tahu sama sekali, nggak tahu apa-apa dalam hal ini," kata dia.
Berita ini telah tayang di Kompas.com berjudul: Moeldoko ke Partai Demokrat: Kudeta Itu dari Dalam, Masa dari Luar?
dan
Mengaku Prihatin, Moeldoko: Saya Juga Mencintai Partai Demokrat...