Eksepsi John Kei Ditolak, Ini Pertimbangan Hakim

Majelis hakim menyatakan, dakwaan jaksa penuntut umum atas John telah sesuai aturan yang berlaku.

Editor: Erik Sinaga
TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim
Tersangka kasus penyerangan dan pembunuhan berencana, John Kei, saat dilimpahkan ke Kejaksaan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (19/10/2020). 

TRIBUNJAKARTA - Majelis hakim di Pengadilan Negeri Jakarta Barat menolak eksepsi atau nota keberatan
kuasa hukum John Kei, tersangka kasus pembunuhan berencana dan pengeroyokan terhadap seorang anak buah Nus Kei.

Majelis hakim menyatakan, dakwaan jaksa penuntut umum atas John telah sesuai aturan yang berlaku.

"Memutuskan menolak nota keberatan dari terdakwa yang diajukan kuasa hukum," kata Hakim Ketua, Yulisar SH, MH, dalam persidagan saat membacakan putusan sela di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Rabu (3/2/2021).

Karena itu, proses hukum kasus tersebut akan terus bergulir. Hakim memerintahkan jaksa untuk melanjutkan pemeriksaan perkara.

Sidang selanjutnya pun akan digelar pada Rabu pekan depan.

Dalam sidang pada 20 Januari lalu, tim kuasa hukum John Kei menyampaikan keberatan atas dakwaan jaksa penuntut terhadap John.

Kuasa hukum membantah seluruh dakwaan yang dijatuhkan jaksa penuntut dan meminta John dibebaskan.

"Kami penasehat hukum (meminta) kepada Majelis Hakim yang terhormat untuk mengambil putusan menyatakan dakwaan penuntut umum sebagai dakwaan yang dinyatakan batal atau setidak-tidaknya tidak diterima," kata salah seorang penasihat hukum John Kei saat membacakan eksepsi.

Mereka beralasan, dakwaan terhadap John tidak masuk akal, kabur, dan bersifat labelling.

John Kei didakwa dengan pasal pembunuhan berencana dengan ancaman penjara 20 tahun atau kematian dalam kasus pembunuhan seorang anak buah Nus Kei, Yustus Corwing.

Jaksa Minta Hakim Tolak Nota Keberatan John Kei karena Berisi Asumsi

John Kei kembali menjalani sidang perkara pembunuhan Yustus Corwing alias Erwin di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Rabu (27/1/2021) sekitar pukul 13.00 WIB.

Agenda sidang kemarin adalah pembacaan tanggapan jaksa penuntut umum (JPU) atas nota keberatan atau eksepsi yang disampaikan tim kuasa hukum John Kei pada sidang pada Rabu pekan lalu. Dalam sidang Rabu lalu itu, kuasa hukum membantah seluruh dakwaan yang jaksa penuntut dan meminta John dibebaskan.

Jaksa kemarin dalam tanggapanya menilai bahwa nota keberatan kuasa hukum John Kei berisi asumsi. Karena itu jaksa memohon kepada kepada majelis hakim untuk menolak nota keberatan atau eksepsi yang diajukan kuasa hukum John Kei.

"Kami selaku penuntut umum memohon kepada majelis hakim supaya menolak keberatan yang diajukan tim penasihat hukum John Kei untuk seluruhnya," kata salah seorang jaksa penuntut saat membacakan tanggan mereka.

Menurut jaksa, surat dakwaan yang dibacakan pihaknya pada 13 Januari 2021, telah menguraikan secara lengkap unsur tidak pidana yang dilakukan John Kei.

"Tim penasihat hukum terdakwa mendalilkan keberatan karena mengandung labelling. Hal ini tidak dapat dipertimbangkan sebagai suatu alasan keberatan eksepsi, karena hanya didasarkan kepada asumsi-asumi penasihat hukum semata," kata jaksa.

Jaksa juga menyebutkan hal yang sama atas keberatan kuasa hukum John Kei soal dakwaan jaksa saling mengecualikan dan tidak menguraikan perintah John kepada anak buahnya untuk membunuh Yustus.

Menurut jaksa, seharusnya terlebih dahulu ada proses memeriksa alat bukti serta mempertimbangkan barang bukti yang diajukan penuntut umum.

Laporan Anjing Diseret Hingga Mati Ditolak Polisi, Pemilik Hanya Bisa Pasrah

Angel Lelga Ikhlas Berlian Senilai Hampir Rp 500 Juta Dicuri: Jaga Perasaan Pelaku, Dia Butuh Banget

Pendaftaran CPNS 2021 Bakal Segera Dimulai, Berikut Penyebab Gagal Seleksi Administrasi

Karena itu, jaksa meminta kepada hakim agar keberatan penasihat hukum yang diajukan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pokok perkara perlu dikesampingkan.

Berita ini telah tayang di Kompas.com berjudul: Majelis Hakim Tolak Eksepsi John Kei

dan

Jaksa Minta Hakim Tolak Nota Keberatan John Kei karena Berisi Asumsi

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved