Pilu Warga Perumahan Anastra Village Bekasi, Langganan Banjir dan Lama Surut

Dia mengaku, kawasan perumahan tempat tinggalnya kerap dilanda banjir ketika hujan mengguyur dengan intensitas lebat.

Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Erik Sinaga
TribunJakarta/Yusuf Bachtiar
Banjir menggenang di Perumahan Anastra Village di Desa Sarimukti, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi, Rabu (3/1/2021). 

Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar

TRIBUNJAKARTA.COM, CIBITUNG - Kabupaten Bekasi tidak hanya dikenal sebagai kota industri, wilayah setempat juga terdapat sejumlah komplek perumahan murah bersubsidi yang dibangun dibekas lahan persawahan.

Kontur tanah yang cenderung rendah bekas ladang persawahan, rupanya menimbulkan dampak jangka panjang, perumahan menjadi rawan banjir dan lama surut.

Hal ini yang dirasakan warga Perumahan Anastra Village di Desa Sarimukti, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi, bernama Kurniawati Hasjanah (26).

Dia mengaku, kawasan perumahan tempat tinggalnya kerap dilanda banjir ketika hujan mengguyur dengan intensitas lebat.

"Sering banjir kalau hujan gede (lebat), surutnya seharian lagi, sekarang aja masih banjir hampir sedengkul," kata wanita yang akrab disapa Nia, Rabu (23/2/2021).

Perumahan Anastra Village kata dia, berdiri di bekas lahan persawahan. Di bagian belakang komplek, masih terdapat hamparan sawah aktif.

"Minggu kemarin banjir dari pagi, baru surut sore, kalau sekarang banjir hujan dari semalam sampe sore belum surut juga," tuturnya.

Menurut dia, banjir membuat aktivitas warga terganggu. Apalagi bagi mereka yang belum meninggikan bagian lantai rumah.

Air banjir bisa-bisa memasuki sampai ke dalam rumah, sedangkan bagi warga yang rumahnya sudah ditinggikan, banjir menggenangi akses pemukiman hingga lumpuh.

"Ada yang masuk ada yang engga karena beberapa ninggiin rumahnya, hadi di jalanannya yang banjir, belakang perumahan masih sawah," ucapnya.

Warga yang baru berkumim sejak awal Januari 2021 ini mengaku, sedikitnya sudah merasakan tiga kali kebanjiran.

Nia belum mengetahui secara pasti penyebab banjir, tapi jika dilihat dari letak ketinggian tanah, kawasan pemukiman cenderung rendah sehingga air mengalir dan mudah banjir. 

Insentif Untuk Tenaga Kesehatan Dipangkas Sri Mulyani, Berikut Rinciannya

Pandemi Covid-19 Membuat Banyak Orang Mempererat Silaturahmi, Ini Penjelasannya

One Piece Chapter 1003: Big Mom dan Kaido Serang Monkey D Luffy yang Kehabisan Haki

Kondisi ini lanjut dia, tidak diimbangi dengan daya serap sistem drainase yang ada di perumahan tersebut.

"Semenjak tinggal di sini udah tiga kali kebanjiran, hari ini yang paling parah enggak surut-surut malah makin naik airnya," ketusnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved